Keluarkan Asap Putih, Gunung Tangkuban Parahu Erupsi?

pgr, CNBC Indonesia
24 March 2024 07:15
Aktivitas Vulkanik Gunung Tangkuban Parahu pada Sabtu (22/3/2024). (Dok. Kementerian ESDM Geologi)
Foto: Aktivitas Vulkanik Gunung Tangkuban Parahu pada Sabtu (22/3/2024). (Dok. Kementerian ESDM Geologi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan pernyataan terkait dengan aktifitas Gunung Tangkuban Parahu, Kabupaten Bandung Barat & Subang, Jawa Barat (Jabar).

Berdasarkan perkembangan terakhir aktivitas Gunung Tangkuban Parahu hingga tanggal 22 Maret 2024 pukul 12.00 WIB, hasil pengamatan visual di sekitar Kawah Ratu, Kawah Ecoma, dan Kawah Domas teramati hembusan asap berwarna putih, dengan ketebalan sedang hingga tebal dan tinggi 5 - 140 meter dari dasar kawah.

Mengutip Kepala Badan Geologi, Muhammaf Wafid dalam website resmi Kementerian ESDM menyatakan, aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu pada periode Maret 2024 didominasi oleh gempa-gempa berfrekuensi rendah dan hembusan yang mengindikasikan aktivitas pergerakan fluida di kedalaman dangkal atau dekat permukaan.

Pada bulan Maret ini, Muhammad Wafid, relatif terjadi peningkatan jumlah gempa frekuensi rendah dan berkorelasi dengan peningkatan intensitas curah hujan. Peningkatan ini dapat terjadi karena perubahan (akumulasi) tekanan di kedalaman dangkal akibat peningkatan jumlah curah hujan yang turun pada bulan ini.

Adapun energi kegempaan Gunung Tangkuban Parahu ditunjukkan dengan nilai amplitudo seismik melalui grafik RSAM (Real-Time Seismic Amplitude Measurement) pada stasiun RATU dan TOWER teramati berfluktuatif. Pada stasiun RATU dan stasiun TOWER teramati relatif tidak terjadi peningkatan nilai RSAM yang signifikan.

Sementara itu, Grafik nilai dv/v Gunung Tangkuban Parahu hingga 21 Maret 2024 menunjukkan penurunan, sedangkan nilai koherensi masih tinggi.

"Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa terjadi peningkatan stress/tekanan, namun belum berpengaruh pada kondisi medium dekat permukaan Gunung Tangkuban Parahu. Pada letusan terakhir, terjadi penurunan nilai dv/v dan nilai koherensi sekitar 1 bulan sebelum terjadi erupsi," ungkap Muhammad Wafid, Minggu (24/3/2024)

Nah, hasil pemantauan deformasi Electronic Distance Measurement (EDM) pada bulan ini belum menunjukkan adanya pola penambahan tekanan yang signifikan. pengukuran deformasi dengan menggunakan EDM dilakukan di area kawah permukaan Gunung Tangkuban Parahu.

"Dari hasil pemantauan deformasi dengan peralatan Global Positioning System (GPS GNSS) dan Tiltmeter sampai bulan Maret 2024 menunjukkan adanya tekanan pada tubuh gunung Tangkuban Parahu di arah barat daya sehingga menyebabkan terjadinya penggembungan di tubuh Gunung Tangkuban Parahu dan sumber tekanan penyebab deformasi cukup dangkal, Ungkap Wafi.

Sementara itu, kata Wafid, hasil dari pemantauan gas di Gunung Tangkuban Parahu mengindikasikan belum menunjukkan peningkatan, hasil dari pengukuran gas masih di bawah ambang batas.

Yang jelas, berdasarkan data pemantauan saat ini, perlu diwaspadai potensi bahaya berupa erupsi freatik, yaitu erupsi yang terjadi tanpa ada peningkatan gejala vulkanik yang jelas atau signifikan.

"Erupsi freatik jika terjadi dapat disertai hujan abu dan lontaran material di sekitar kawah," tandas Wafid.

Rekomendasi:

1. Berdasarkan hasil evaluasi secara visual dan instrumental, maka tingkat aktivitas Gunung Tangkuban Parahu pada tanggal 22 Maret 2024 pukul 12.00 WIB masih pada Level I (Normal) dengan rekomendasi agar masyarakat dan pengunjung/wisatawan:

a. Tidak mendekat ke dasar kawah, tidak berlama-lama dan tidak menginap di area kawasan kawah-kawah aktif yang berada di Gunung Tangkuban Parahu.

b. Segera menjauhi/meninggalkan area sekitar kawah jika teramati peningkatan intensitas/ketebalan asap kawah dan/atau jika tercium bau gas yang menyengat untuk menghindari potensi bahaya paparan gas beracun maupun erupsi freatik.

2. Masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu diharap tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Tangkuban Parahu dan tetap mengikuti perkembangan aktivitas Gunung Tangkuban Parahu melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Playstore atau melalui website magma.esdm.go.id

3. Pemerintah Daerah, BPBD Provinsi dan Kabupaten agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu di Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.

4. Tingkat aktivitas Gunung Tangkuban Parahu akan dievaluasi kembali secara berkala atau jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan. Tingkat aktivitas dan rekomendasi Gunung Tangkuban Parahu ini tetap berlaku selama surat/laporan evaluasi berikutnya belum diterbitkan.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas! Status Gunung Lewotobi Laki-Laki Naik Level IV

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular