
Bidik Produksi 53,5 Juta Ton, KPC Andalkan Ekspor ke 10 Negara Ini

Sangatta, CNBC Indonesia - PT Kaltim Prima Coal (KPC) sebagai anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengungkapkan bahwa mayoritas hasil pertambangan batu bara perusahaan pada tahun 2024 ini akan diekspor ke 10 negara terutama negara di Asia Tenggara.
Chief Operating Officer sekaligus Kepala Teknik Tambang KPC, Hendro Ichwanto mengungkapkan bahwa Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) perusahaan yang telah disetujui oleh pemerintah sebesar 53,5 juta ton. Rencana produksi tersebut nantinya sebesar 75%-nya akan diekspor ke negara-negara di Asia Tanggara.
"Kan kalau produksi kita itu, 25%-26% itu kan (dialokasikan untuk) DMO ya, kebutuhan dalam negeri. Nah, sisanya 75% keluar (ekspor)," ungkap Hendro saat ditemui di Kantor KPC Sangatta, Kalimantan Timur, dikutip Jumat (22/3/2024).
Adapun 10 negara di Asia Tenggara tujuan ekspor KPC terdapat 2 negara diantaranya yakni China dan India sebagai negara dengan jumlah nilai ekspor terbesar. Hendro mengatakan China dan India mengantongi hingga 20% untuk masing-masing negara dari total ekspor yang dialokasikan oleh perusahaan.
"Ekspor kita mayoritas di sekitaran Asia Tenggara. Tapi mayoritas itu ada di dua negara besar (yaitu) India dan China," jelasnya.
Selain itu, dia juga menjelaskan hingga saat ini perusahaan juga berencana untuk memperluas negara tujuan ekspor hingga ke negara Bangladesh dan Vietnam. "(Rencana kontrak) mungkin yang kecil-kecil ya. Karena kita coba masuk ke seperti Bangladesh dan Vietnam," tambahnya.
Berdasarkan catatan KPC, pada tahun 2023 lalu, realisasi produksi batu bara perusahaan mencapai 54,2 juta ton yang mana sebesar 40 juta ton diantaranya dialokasikan untuk ekspor.
Adapun berikut daftar negara tujuan ekspor KPC beserta besaran ekspornya pada tahun 2023 lalu:
1. China 16,4 juta ton
2. India 9,6 juta ton
3. Jepang 4 juta ton
4. Taiwan 3 juta ton
5. Malaysia 2,6 juta ton
6. Filipina 1,5 juta ton
7. Hong Kong 943,9 ribu ton
8. Brunei 854 ribu ton
9. Kamboja 339,6 ribu ton
10. Bangladesh 270,4 ribu ton.
Selain ekspor, dia mengungkapkan perusahaan juga mengalokasikan besaran pemenuhan kebutuhan batu bara domestik (DMO) sebesar 25% hingga 26%.
Detailnya, dari alokasi perusahaan untuk DMO tersebut, sebesar 23%-nya akan dikirimkan untuk kebutuhan batu bara PT PLN (Persero), sedangkan sisanya dialokasikan untuk kebutuhan batu bara industri seperti smelter, pabrik semen, dan pabrik pupuk. "Dari 25% itu mungkin sekitar 23% nya itu kan ke PLN. Sisanya ke Semen, PKT (Pupuk Kalimantan Timur), PT Freeport gitu ya," tandasnya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article KPC Bidik Produksi Batu Bara 53,5 Juta Ton 2024-2026