Keputusan Final Investasi Proyek Kilang RI-Rusia Baru di Awal 2025
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menargetkan keputusan akhir investasi atau Financial Investment Decision (FID) New Grass Root Refinery (NGRR) kilang Tuban bisa selesai pada awal 2025.
Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Taufik Aditiyawarman menjelaskan saat ini pihaknya tengah menyiapkan tender untuk paket engineering, procurement, and construction (EPC). Setidaknya anggaran yang sudah dikeluarkan untuk proyek ini kurang lebih telah mencapai US$ 538 juta.
"Untuk FID tentunya paralel ya, paralel kita persiapkan untuk FID prosesnya, sambil nanti nunggu hasil daripada lelang EPC yang diharapkan sih bisa dalam tahun ini ya hasilnya untuk memastikan final numbers-nya di keekonomian itu seperti apa. Sehingga nanti harusnya di kuartal 1 lah, kuartal 1-2025 atau kuartal 4-2024 ini sudah bisa FID datanya," kata Taufik dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, dikutip Kamis (21/3/2024).
Taufik menyampaikan nilai investasi untuk Kilang Tuban sendiri totalnya mencapai US$ 21 miliar atau sekitar Rp 315 triliun (asumsi kurs Rp 15.000 per US$). Ini merupakan proyek patungan alias joint venture antara Pertamina (55%) dan perusahaan minyak asal Rusia, Rosneft (45%). "GRR Tuban itu lebih besar lagi US$ 21 miliar, jika tidak salah," kata Taufik.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan proyek New Grass Root Refinery (NGRR) atau Kilang Tuban masih tetap dikerjakan bersama mitra Rusia yakni Rosneft.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan pengerjaan proyek Kilang Tuban oleh Pertamina bersama Rosneft masih berjalan. Hal ini merespon kabar hengkangnya perusahaan asal Rusia itu dari proyek strategis Presiden Joko Widodo tersebut.
"Pertamina nggak dalam posisi itu (mencari partner lain), bisnis saja yang terjadi kerjakan EPC, FID, tetap jalan. Sampai sekarang Rusia tetap ada di situ," kata Tutuka di Gedung Kementerian ESDM, Senin (16/10/2023).
Menurut Tutuka, opsi mencari partner atau menambah partner baru Kilang Tuban di luar kapasitas Pertamina. Namun yang pasti, pemerintah terus mendorong agar pengerjaan pembangunan Kilang Tuban dapat dilakukan secepat mungkin.
"Itu di luar kapasitas Pertamina juga. Tapi yang ada saat ini adalah melaksanakan apa yang dilakukan secepat mungkin," katanya.
Berdasarkan data Pertamina, proyek kilang minyak ini ditargetkan bisa memproduksi BBM dengan standar Euro V dan menghasilkan 12,8 juta kilo liter (kl) per tahun, meliputi avtur 1,49 juta kl, diesel 5,2 juta kl, RON 92 5,95 juta, dan RON 95 0,16 juta kl.
Selain BBM, kilang Tuban ini juga ditargetkan bisa memproduksi 4,70 juta ton petrokimia per tahun, terdiri dari 1,3 juta ton paraxylene, 510 ribu ton styrene, 650 ribu ton LLDPE/HDPE, 1,16 juta ton polypropylene, 407 ribu ton sulfur, 500 ribu ton MEG, dan 173 ribu ton MTBE secara tahunan.
(ven)