Aksi Jokowi Ternyata Bisa Bikin RI Kurangi Impor Alumina

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Kamis, 21/03/2024 13:15 WIB
Foto: Dok Mind ID

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (20/3/2024) meninjau pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) Smelting Grade Alumina Refinery (SGAR) di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

Presiden Jokowi meminta smelter pengolahan bauksit menjadi alumina itu bisa segera tuntas pada Juni 2024 dan akan full capacity pada awal tahun 2025. Sehingga, smelter ini bisa mengurangi impor alumina dari luar negeri.

"Kenapa ini harus di bangun? Karena kebutuhan kita besar dan separuh dari kebutuhan itu kita impor. Jadi kalau smelter grade alumina refinery ini jadi dari sini akan di bawa ke Kuala Tanjung dari sana ada industri aluminium, kerjain di sana selesai jadi aluminium sehingga kita tidak impor lagi. Jadi targetnya itu," ungkap Presiden Jokowi, dikutip Kamis (21/3/2024).


SGAR Mempawah merupakan proyek yang dijalankan Inalum dan PT Antam Tbk, melalui PT Borneo Alumina Indonesia (BAI). Inalum dan Antam merupakan bagian dari BUMN Holding pertambangan MIND ID.

SGAR Mempawah ini ditargetkan memiliki kapasitas produksi mencapai 1 juta ton dengan bahan baku bauksit mencapai 3,3 juta ton per tahun.

Jokowi berharap selesainya pabrik pengolahan ini akan mempercepat pembangunan ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri. Targetnya pabrik pengolahan nikel, tembaga, maupun bauksit rampung tahun ini.

"Sudah berjalan semua satu-satu nanti. Nikel sudah, bauksit nanti selesai Juni, tembaga selesai nanti di Mei baik yang di Gresik maupun Sumbawa. Yang paling sulit memang mengintegrasikan dari beberapa lokasi di integrasi menjadi mobil," kata Jokowi.

Sebelumnya Direktur Utama Inalum, Danny Praditya mengatakan untuk tahun 2024 ini pembangunan SGAR diharapkan akan rampung dan sudah bisa diuji coba produksi atau commissioning pada Semester I-2024.

"Kita berharap di Semester I-2024 proyek Smelting Grade Alumina Refinery di Mempawah itu sudah bisa beroperasi atau sudah bisa di-commissioning," ujarnya kepada CNBC Indonesia saat ditemui di Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, dikutip Senin (8/1/2024).

Danny juga membeberkan bahwa progress pembangunan SGAR sudah melebihi target tahun 2023 lalu sebesar 80%. Dia mengatakan per 31 Desember 2023 progress pembangunan SGAR sudah mencapai 83,2%.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Inalum Ekspansi, 2028 Produksi Alumina Dipatok 2 Juta Ton