BMKG Ingatkan Jawa Tengah Waspada, Hujan Lebat-Angin Kencang Mengancam

Damiana, CNBC Indonesia
20 March 2024 14:25
Kondisi rumah warga yang masih tergenang banjir di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah pada Senin (18/3/2024). (Dok. BPBD Kabupaten Kudus)
Foto: Kondisi rumah warga yang masih tergenang banjir di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah pada Senin (18/3/2024). (Dok. BPBD Kabupaten Kudus)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan pemerintah Jawa Tengah mengantisipasi hujan lebat disertai petir yang masih akan melanda. Secara khusus, Dwikorita memperingatkan warga di wilayah Kabupaten Demak.

Di sisi lain, BMKG menyatakan bakal menggencarkan modifikasi cuaca untuk mengatasi banjir dan cuaca ekstrem yang melanda wilayah Jawa Tengah. Yang terjadi setelah curah hujan ekstrem pada tanggal 13 Maret 2024.

Banjir di wilayah Semarang dan daerah lain di Jawa Tengah memaksa 9.324 orang harus mengungsi. Data BNPB hingga hari Selasa (19/3/2024 pukul 22.00 WIB) menunjukkan, sebanyak 9 orang meninggal dan lebih 440 ribu orang terkenaa dampaknya.

Disebutkan, banjir dan longsor melanda 10 kabupaten di 10 kabupaten di Jawa Tengah akibat peningkatan intensitas dan curahan hujan. Yakni di kabupaten Blora, Grobogan, Pati, Kendal, Kudus, Kota Rembang, Kota Demak, Kota Jepara, Kota Pekalongan, dan Kota Semarang.

Kondisi genangan banjir di ruas jalan Karanganyar Demak, Rabu (20/3/2024). (Dok. Detikjateng/Dian Utoro Aji)Foto: Kondisi genangan banjir di ruas jalan Karanganyar Demak, Rabu (20/3/2024). (Dok. Detikjateng/Dian Utoro Aji)
Kondisi genangan banjir di ruas jalan Karanganyar Demak, Rabu (20/3/2024). (Dok. Detikjateng/Dian Utoro Aji)

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, banjir di Semarang dan sekitarnya dipicu oleh curah hujan tinggi dan intensitas yang tidak merata.

"Akibatnya, kapasitas sungai yang tidak lagi mampu menampung debet air akhirnya meluap dengan amplifikasi banjir yang meluas," katanya dalam keterangan di situs resmi, dikutip Rabu (20/3/2024).

"Pada periode tersebut (13 Maret 2024) berdasarkan catatan BMKG, curah hujan mencapai 238 mm atau masuk ke dalam kategori ekstrem dan berlangsung di Kecamatan Wonodri, Kota Semarang," papar Dwikorita.

Kondisi yang menyebabkan tanggul jebol akibat debet air yang tinggi itu, katanya, harus direspons sebagai ancaman serius bagi warga setempat. Khususnya yang berada di wilayah Kabupaten Demak.

"Aktifnya gelombang Rossby Ekuator dan MJO berada di kuadran 4 mendukung potensi pembentukan awan konvektif," uajrnya.

"Juga adanya siklon bibit tropis yang meningkatkan pembentukan awan cumulonimbus dengan potensi hujan intensitas sedang-lebat yang berlangsung lama disertai petir dan dapat disertai dan angin kencang di wilayah Jawa Tengah," jelas Dwikorita.

Dia pun mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah mewaspadai potensi cuaca ekstrem tersebut.

"Tetap waspada potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang selama periode pancaroba. Masyarakat bisa melihat informasi di InfoBMKG untuk memantau peringatan dini cuaca ekstrem agar dapat mengantisipasi bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor," tegas Dwikorita.

BMKG sendiri, lanjutnya, akan terus menggencarkan langkah antisipatif melalui operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di wilayah Semarang, Jawa Tengah. Hal ini dilakukan sebagai respons atas cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi di wilayah tersebut.

"TMC dilakukan di wilayah Semarang dan sekitarnya untuk memicu hujan turun sebelum mencapai pemukiman penduduk," kata Dwikorita dalam Rapat Koordinasi Kesiapan dan Penanganan Bencana di Wilayah Jawa Tengah, Senin (18/3/2024).

"BMKG secara berkala terus memberikan informasi terkini mengenai prakiraan cuaca di wilayah Jawa Tengah. Informasi ini dapat digunakan dan dimonitoring secara terus menerus dan bisa dijadikan acuan dalam kesiapan dan penanganan bencana," pungkasnya.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Jokowi Bentuk Deputi "Pawang" Cuaca di BMKG, Ini Tugasnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular