50% Lebih Stok Beras RI Ada di Rumah Tangga, Bulog Cuma Punya Segini

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Selasa, 19/03/2024 09:37 WIB
Foto: Beras Medium dan Premium di Pasar Induk Cipinang. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengungkapkan, ketersediaan atau stok beras terbesar di masyarakat saat ini diduga berada di sektor rumah tangga. Menurutnya, jika dikaji lebih dalam, lebih dari 50% stok beras ada di rumah tangga, termasuk petani.

"Ditengarai 50% lebih stok beras itu ada di rumah tangga, termasuk rumah tangga tani," ujarnya di gedung Kementerian BUMN Jakarta, Senin (18/3/2024).

Bayu memaparkan, fenomena stok beras di masyarakat berkaca dari tahun lalu. Para petani akan menjual beras ketika harga gabah dan beras naik. Sehingga, banyak petani yang memutuskan untuk menyimpannya.


"Jadi waktu akhir 2023 harga gabah naik, harga beras mulai naik maka petani berpikir kalau dijual berasnya, gabahnya waktu itu, maka dia akan membayangkan bahwa dia harus membeli beras dengan harga mahal. Maka cukup banyak petani menyimpan atau dengan kata lain petani lebih banyak menyimpan hasilnya, dibandingkan sebelum-sebelumnya," jelasnya.

Foto: Beras Medium dan Premium di Pasar Induk Cipinang. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Beras Medium dan Premium di Pasar Induk Cipinang. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Selain itu, lanjutnya, stok beras lainnya juga disimpan oleh pelaku-pelaku usaha atau organisasi yang memanfaatkan beras. Seperti restoran, hotel, rumah sakit, pesantren dan lain sebagainya yang membutuhkan stok beras lebih banyak.

"Mereka juga menyimpan stok karena karena mereka memperhitungkan anggota dari organisasinya banyak dan harus disediakan makan, makanya mereka juga punya stok beras," katanya.

Kemudian, stok beras juga disimpan oleh para pedagang, mulai dari pedagang kecil hingga besar seperi yang ada di Cipinang.

Terakhit, stok milik pemerintah yang saat ini berada di angka sekitar 1 juta ton. "Yang bisa, saya konfirmasi adalah stok Bulog hari ini sekitar 1 juta ton," pungkasnya.


(wur/wur)
Saksikan video di bawah ini:

VIdeo: Harga Beras Naik, Kini di Atas HET