Ada Potensi Minyak 1 Miliar Barel Dekat Jakarta, Ini Titah Pemerintah

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
18 March 2024 11:50
Warga memancing saat ombak besar di kawasan pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Senin (2/1/2023). Pemerintah pusat bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah melakukan pembangunan tanggul pantai di wilayah utara Jakarta. (CNBC Indonesia / Tri Susilo)
Foto: Warga memancing saat ombak besar di kawasan pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Senin (2/1/2023). (CNBC Indonesia / Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan adanya potensi sumber daya minyak dan gas bumi (migas) jumbo sebesar 800 ribu barel hingga 1 miliar barel yang berada di Lapangan Zulu, Blok Offshore North West Java (ONWJ).

Wilayah Kerja (WK) migas ini membentang dari Kepulauan Seribu DKI Jakarta sampai ke Cirebon, Jawa Barat (Jabar).

Atas potensi itu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji mengatakan pemerintah telah mengidentifikasi beberapa area lapangan minyak yang menyimpan potensi cukup besar untuk segera dikembangkan salah satunya seperti yang ada di wilayah kerja (WK) ONWJ.

"Ada 1 lapangan yang coba kita scope, lebih zoom adalah di laut yang dikelola ONWJ itu besar. Lapangan Zulu namanya. Tapi itu lapangannya heavy oil. Saya sarankan Pertamina eksploitasi itu. Zulu Gede banget. Volumenya bisa 800 juta barel sampai 1 miliar barel sumber daya. Itu bisa dikelola," kata Tutuka ditemui di Gedung Kementerian ESDM, dikutip Jumat (15/3/2024).

Semula, Tutuka mengakui bahwa target 1 juta barel per hari kemungkinan bisa saja bergeser dari yang sebelumnya ditetapkan pada 2030 menjadi 2033. Mengingat, penurunan produksi secara alamiah masih terus berlangsung.

Menurut dia, beberapa upaya yang dilakukan di sektor hulu migas saat ini masih sebatas pada menahan laju penurunan produksi. Sehingga, cukup sulit untuk mengerek produksi minyak tanpa adanya penemuan baru. "Bisa saja (bergeser 2033). Itu mungkin rencananya masih di SKK Migas ya tapi kalau menurut kami bisa saja," kata Tutuka.

Meski begitu, pihaknya masih terus berupaya untuk merealisasikan target produksi 1 juta barel per hari pada 2030. Beberapa diantaranya melalui pencarian cadangan Migas Non Konvensional (MNK) serta peningkatan produksi minyak menggunakan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR).

"Kalau itu berhasil saya kira keduanya akan menyumbang kontribusi besar untuk produksi minyak. Ini dari perspektif Dirjen Migas ya," ujarnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Produksi Minyak RI Bikin Khawatir, Lapangan Sudah Pada Uzur

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular