
Proposal Gencatan Senjata Hamas Ditolak, Israel Siap Bombardir Rafah

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu memberikan persetujuan atas rencana militer Israel yang akan membombardir kota Rafah di Jalur Gaza. Rencana tersebut bergulir di tengah negosiasi gencatan senjata yang dimediasi oleh Qatar.
Melansir dari Reuters, Sabtu (16/3/2024), Kota Rafah merupakan tempat dimana 2,3 juta warga Palestina di Gaza mencari perlindungan, terutama setelah berlangsungnya perang selama lima bulan. Persetujuan Netanyahu tersebut diumumkan oleh kantor PM Israel, pada Jumat (15/3/2024) waktu setempat.
Beberapa pihak, termasuk sekutu mendesak Netanyahu untuk menunda serangan ke kota Rafah, karena khawatir akan jatuhnya korban sipil dalam jumlah besar. Namun Israel tetap ngotot karena kota tersebut merupakan salah satu benteng terakhir Hamas.
Berdasarkan proposal yang dilihat oleh Reuters, Hamas sendiri telah menyampaikan proposal gencatan senjata di Gaza kepada mediator dan AS, yang mencakup pembebasan sandera Israel dengan imbalan kebebasan bagi tahanan Palestina, 100 diantaranya menjalani hukuman seumur hidup.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan tuntutan Hamas untuk pembebasan sandera masih tidak realistis, namun delegasi Israel masih akan berangkat ke Doha setelah kabinet keamanan membahas posisinya.
![]() Tentara Israel berdiri di dekat truk yang berisi tahanan Palestina yang diikat dan ditutup matanya, di Gaza, Jumat, 8 Desember 2023. (AP Photo/Moti Milrod, Haaretz, File Foto) |
Kantor PM Israel tersebut tidak menjelaskan secara rinci atau batas waktu operasi militer dilakukan. Namun yang pasti militer telah siap secara operasional dan memiliki rencana untuk mengevakuasi penduduk setempat.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa AS perlu melihat rencana secara jelas yang akan dilakukan Israel untuk Rafah, termasuk untuk menyelamatkan warga sipil dari bahaya. Adapun para perunding pekan ini gagal mencapai kesepakatan gencatan senjata tepat pada bulan suci Ramadan.
Mediator Washington dan Arab masih bertekad mencapai kesepakatan untuk mencegah serangan terhadap Rafah dan membiarkan makanan masuk untuk mencegah kelaparan.
Pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri menuduh Netanyahu bermanuver untuk melakukan lebih banyak kejahatan genosida. "Dia tidak tertarik untuk mencapai kesepakatan," katanya kepada Reuters.
Sementara itu, Israel menolak klaim genosida, dan mengatakan bahwa pihaknya murni berfokus pada penghancuran semua pejuang Hamas.
(ven/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hamas Peringatkan Israel soal Rencana Serbu Rafah