Impor Kurma RI Tembus US$17,18 Juta di Februari, Tunisa Pemasok Utama

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Jumat, 15/03/2024 10:21 WIB
Foto: Pembeli memilih buah kurma yang dijual pada salah satu toko di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta, Rabu (13/3/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor kurma untuk kebutuhan Ramadan mencapai US$ 17,18 juta sepanjang Februari 2024. Nilai impor ini naik sebesar US$ 3,52 juta atau 25,77% dibandingkan bulan Januari 2024.

"Impor kurma sepanjang Januari-Februari 2024 paling banyak berasal dari Tunisia, Mesir, Iran dan Arab Saudi," kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, Jumat (15/3/2024).

Namun, Amalia mengatakan impor kurma ini lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Amalia pun menepis adanya impor kurma ke Indonesia dari Israel. Dia pun menegaskan BPS sudah melakukan konfirmasi.


Amalia pun memastikan impor kurma terbesar berasal dari Tunisia sebesar 29,7%, Iran 9,3% dan Arab Saudi 8,6%.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebelumnya telah menyerukan seluruh umat Islam di Indonesia agar tidak mengonsumsi produk yang terafiliasi dengan Israel, termasuk kurma. MUI menyebut kurma Israel bersifat haram.

Peringatan itu tercantum dalam Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan Terhadap Palestina. Dengan memboikot produk-produknya, masyarakat bisa ikut memperlemah kekuatan Israel. Harapannya, agar Israel menghentikan agresinya di Gaza, Palestina.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BPS Catat RI Alami Deflasi 0,37% (mtm) di Mei 2025