Jadi Penyumbang Produksi Minyak Terbesar di RI, Begini Jurus PHR
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mencatat lifting minyak di Blok Rokan yang di operatori oleh Pertamina Hulu Rokan (PHR) berada di level 161.623 barel per hari (bph) pada 2023. Angka ini setidaknya lebih tinggi dibandingkan capaian 2022 yang hanya 159.262 bph.
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Chalid Said Salim menjelaskan selain berupaya untuk menahan laju penurunan produksi secara alamiah, pihaknya juga berhasil mengerek produksi minyak di sumur tertua RI tersebut.
Menurut Chalid tanpa melakukan usaha sama sekali, produksi Blok Rokan diperkirakan hanya akan berada di level 130 ribu bph. Terutama setelah serah terima dari Chevron dilakukan.
"Rokan dengan usaha yang sekarang apabila tidak melakukan apa-apa sejak serah terima itu mungkin produksi Rokan di kisaran 130 ribu bph dengan usaha-usaha yang sekarang kita bisa maintenance bisa dibilang incline hal hal yang seperti ini kami akan coba lanjutkan terus," kata di dalam RDP bersama Komisi VII DPR RI, dikutip Kamis (14/3/2024).
Selain itu, Chalid juga mengungkapkan bahwa produksi minyak domestik PHE dari tahun ke tahun terus mengalami pertumbuhan. Adapun, produksi minyak domestik hingga akhir 2023 tercatat mencapai 417 ribu barel bph. "RKAP kami 2024 sekitar 427 ribu bph, jadi trennya positif," katanya.
Sebelumnya, di dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2024, PHE merencanakan target produksi minyak secara total 593 ribu bph yang berasal dari domestik sebesar 423 ribu bph dan internasional sebesar 170 ribu bph.
Sedangkan untuk produksi gas ditargetkan sebesar 2.769 MMSCFD dengan rincian lapangan domestik sebesar 2.518 MMSCFD dan sisanya 251 MMSCFD berasal dari lapangan internasional.
(pgr/pgr)