Pengusaha Pesimistis Ekonomi RI Bisa Tumbuh 5% di 2024, Ini Sebabnya!

Arrijal Rachman & Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
Kamis, 14/03/2024 16:50 WIB
Foto: Ketua Umum APINDO, Shinta W. Kamdani saat konferensi pers KLINGKING FUN 2024, Pesta Diskon Anti Golput di Jakarta, Kamis (1/2/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani meyakini tahun ini, ekonomi Indonesia masih dibayangi oleh ketidakpastian.

Oleh karena itu, dia merasa ragu pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai target 5%. Padahal, target pertumbuhan ekonomi saat ini dipatok di rentang 4,8-5,2%

"Kenapa temanya pesimis, ketidakpastian? Menurut saya tepat karena tahun ini penuh ketidakpastian. Jadi kita boleh saja prediksi target, kita di rentang 4,8% sampai 5,2%, tapi kenyataannya nobody will know for sure," katanya dalam Detikcom Leaders Forum bertajuk Memantau Peluang di Tengah Ketidakpastian Ekonomi di Sopo Dell Tower, Jakarta Selatan, Kamis (14/3/2024).


Shinta mengakui ini adalah pertama kalinya prediksi dibuat tanpa ada keyakinan. "Ini pertama kali kita buat prediksi kita tidak yakin dengan prediksi yang kita buat," ujarnya.

VP Economic Research BCA, Agus Salim Hardjodinoto menilai banyak aspek yang mempengaruhi target pertumbuhan ekonomi 5%. Namun demikian, dia yakin target ini relatif bisa dicapai.

"Kita berharap ada hal-hal menarik di tengah ketidakpastian ini yang bisa mendekati sesuai target pemerintah," ungkapnya.

Sebelumnya, dalam kesempatan terpisah, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menegaskan, Indonesia masih berpotensi mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 5% pada tahun 2024. Salah satu kunci tercapainya angka pertumbuhan tersebut yakni pada konsumsi masyarakat.

"Jadi untuk pertumbuhan 2024, Kementerian Keuangan itu masih melihat potensi kita tumbuh di sekitar 5,2%. Kunci dari Indonesia kalau mau tumbuh di angka 5,2% itu adalah dikonsumsi. Konsumsi kita harus bisa di atas 5%. Malah kalau bisa di atas 5,2%, sehingga konsumsinya itu yang menjadi penggerak," ungkap Wamenkeu, dikutip Kamis (14/4/2024).

Potensi berikutnya dari pertumbuhan ekonomi disampaikan Wamenkeu berasal dari terjaganya inflasi. Inflasi Indonesia yang relatif moderat di bawah 3% menjadi modal utama menjaga daya beli masyarakat dan stabilitas harga secara keseluruhan.

"Kita akan terus jaga. Tentu memang banyak yang bertanggung jawab di sini, bukan hanya Pemerintah. Tapi juga di Pemerintah juga banyak sekali soal infrastruktur, soal produksi pertanian, barang-barang pangan, lalu kemudian juga tentu teman-teman di Pemerintah Daerah. Moga-moga kita jaga bersama dan dengan demikian kita bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di tahun 2024," kata Wamenkeu.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Tekanan Fiskal Meningkat, Target Pertumbuhan Tetap Dikejar