
Bantuan Beras-SPHP, Ini Jurus Bulog Amankan Sembako Ramadan-Lebaran

Jakarta, CNBC Indonesia - Perum Bulog menyiapkan sejumlah langkah untuk mengamankan pasokan dan harga beras selama Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan, pihaknya akan menjaga stok cadangan beras pemerintah yang cukup dan tersebar di seluruh Indonesia.
"Kemarin stok beras 1,1 juta ton dan ini belum menyertakan pengadaan yang sudah mulai dilakukan Perum Bulog dari dalam negeri," ujarnya di gedung DPR Komisi VI Jakarta, Rabu (13/3).
Bayu melanjutkan lebih jauh, untuk mengamankan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Puasa dan Idul Fitri (Puasa-Lebaran) tahun 2024, pemerintah terus menyalurkan bantuan pangan, yang sudah dimulai sejak bulan Januari.
"Saat ini secara keseluruhan 3 bulan di Januari-Maret telah 62,46% atau 412 ribu ton. Beberapa daerah itu kemarin ada sedikit lebih lambat dibanding yang lain karena ada proses verifikasi dan validasi data. Kita harap Maret ini target Januari-Maret bisa terlaksana seluruhnya," ungkapnya.
![]() Bayu Krisnamurthi Direktur Utama Perum Bulog. (Tangkapan layar Youtube DPR RI) |
Selanjutnya, pihaknya juga terus melanjutkan penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Dalam pelaksanaannya, telah terlaksana sebanyak 420 ribu ton hingga 12 Maret 2024. "(Beras SPHP) disalurkan ke seluruh ritel dan distributor ada pengecer, sesama BUMN, Pemda, dan banyak di distributor, distributor ini agar mereka bisa menyalurkan ke downline mereka," imbuhnya.
Lalu, Bulog juga mendukung Gerakan Pangan Murah, program yang diinisiasi pemerintah dengan menjual beras SPHP sesuai HET di berbagai lokasi.
"Di samping itu, Bulog mendukung Pemda dan TPID membangun kios-kios pemantauan bersama di berbagai provinsi," ucapnya.
Bahkan, kata Bayu, Bulog juga mengambil inisiatif sendiri untuk menjaga harga dan membantu masyarakat yang mengalami kenaikan harga beras dengan melaksanakan sekitar 3.040 kegiatan di berbagai daerah di Indonesia dalam bentuk Bulog Siaga.
"Bentuk operasi pasar menjual beras sesuai dengan harga eceran tertinggi. Penjualan SPHP seluruh Indonesia telah menyentuh 27 ribu pengecer, di lokasi pasar 12 ribu pengecer dan di luar pasar 15 ribu pengecer," ungkapnya.
Di samping itu, pihaknya terus memantau dan melihat kondisi pasar dengan melakukan monitor dan update kondisi pasar.
"Kami ingin laporkan ke Komisi VI saat ini sudah mulai panen dan Bulog sudah mulai mengadakan pengadaan dalam negeri hanya saja kami harus lapor harga beli beras Bulog di sekitar Rp 13 ribu per kg, gabah Rp 7 ribu per kg dan masih di atas HPP, di mana HPP kita saat ini Rp 5 ribu dan dengan demikian Bulog belum bisa melakukan pengadaan secara PSO tapi masih mengadakan pengadaan dengan pendekatan komersial," jelasnya.
Terakhir, Bayu menambahkan, untuk harga jagung masih sangat mahal sehingga peternak juga membutuhkan bantuan Bulog dalam menyalurkan jagung ke peternak kecil 200 ribu ton dan saat ini bersiap melakukan pengadaan penyerapan daging dalam negeri.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Bulog Beberkan Jurus Stabilisasi Harga Beras