Mendag Zulhas Ungkap Biang Kerok Harga Beras Terbang Tinggi ke DPR

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
13 March 2024 14:20
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan saat memberikan pemaparan di DPR RI. (Tangkapan layar Youtube DPR RI)
Foto: Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan saat memberikan pemaparan di DPR RI. (Tangkapan layar Youtube DPR RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau Zulhas akhirnya buka suara soal kenaikan harga beras sampai menjelang bulan suci Ramadan. Selain beras, kenaikan harga juga merembet ke komoditas lain seperti daging ayam dan telur.

Khusus soal beras, ia memaparkan, kenaikan harga terjadi pada jenis medium di atas Rp 14.000/kg dan premium di atas Rp 16.000/kg karena fenomena El Nino dan musim kemarau yang panjang sehingga musim tanam dan panen raya bergeser.

"Jadi harusnya kita Januari - Februari sudah panen raya ini panen rayanya mundur. Kira-kira sekarang sudah tapi belum panen kemungkinan April dan Mei," ujarnya saat rapat dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR RI Jakarta, Rabu (13/3/2024).

Zulhas melanjutkan, karena musim tanam dan panen yang bergeser maka ketersediaan beras lokal sangat sedikit sehingga memicu kenaikan harga. Dia menambahkan fenomena kenaikan harga beras bukan hanya terjadi di Indonesia tetapi di seluruh dunia.

"Kalau yang tanam sedikit yang punya irigasi yang kuat saja jadi musim tanam bergeser panen bergeser. Nggak hanya kita tapi di seluruh dunia," sebutnya.

Beras Medium dan Premium di Pasar Induk Cipinang. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)Foto: (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Beras Medium dan Premium di Pasar Induk Cipinang. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Namun, pemerintah bergerak cepat dengan melakukan impor beras. Adapun realisasi impor beras Bulog pada tahun ini baru 500 ribu ton, dari kuota 3,6 juta ton. Beras-beras impor ini untuk menambah kekuatan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang akan disalurkan ke pasaran.

"Oleh karena itu beras di pasar dibanjiri beras SPHP dan medium yang harganya dijamin pemerintah. SPHP Rp 11.000 kurang sedikit dan beras medium di harga Rp 14.000," ungkapnya.

Sementara, untuk telur dan ayam yang harganya juga sempat melonjak kini sudah mulai menurun. Penyebab kenaikan harga kedua komoditas ini karena kenaikan harga jagung di petani yang sebelumnya sempat menyentuh Rp 8.000/kg, kini harganya berangsur turun menjadi Rp 5.200/kg di pabrik.

"Di terima di pabrik Rp 5.200 itu yang mitra. Kalau tak mitra lebih murah lagi. Makanya sekarang harga jagung antara Rp 3.000-4.000, nggak rugi," imbuhnya.

Untuk harga telur, kata Zulhas, saat ini berada di kisaran harga Rp 30.000-31.000/kg. Sementara harga ayam juga sudah turun dari sebelummya Rp 43.000-45.000 menjadi Rp 39.000/kg.

"Karena pakan 50% dari jagung. Jadi kalau jagung naik harga telur dan ayam naik," pungkasnya.


(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Benar Harga Beras di RI Naik, Ini Buktinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular