
RI Diam-Diam Simpan Kekuatan Besar, Jokowi Kasih Bocorannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia menyimpan kekuatan ekonomi besar yang perlu dimaksimalkan, kekuatan itu adalah Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM.
Hal tersebut diungkap oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara BRI Microfinance Forum 2024.
Jokowi mengatakan saat ini saja UMKM telah menyumbang sekitar 61% dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Sektor ini, kata dia, juga menyerap tenaga kerja hingga 97%.
"Inilah kekuatan-kekuatan usaha kecil yang tadi saya sampaikan di awal memberikan kontribusi terhadap PDB ekonomi kita 61%, penyerapan tenaga kerja 97% dari angkatan kerja yang kita miliki," kata Jokowi dalam BRI Microfinance Forum 2024, dikutip Senin (11/3/2024).
Setali tiga uang, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengungkapkan UMKM memiliki peran besar bagi perekonomian Indonesia. Dia mengatakan kontribusi sektor ini terhadap perekonomian Indonesia sangat dominan dibandingkan negara Asean lainnya, bahkan negara anggota G20.
"UMKM memberikan kontribusi terhadap PDB hingga 61%, ini jauh lebi tinggi dibandingkan negara ASEAN dan di selected G20," kata Sri Mulyani dalam acara yang sama.
Dia mengapresiasi langkah BRI yang telah memberikan akses mudah terhadap permodalan untuk UMKM. Namun, dia juga menyoroti masih rendahnya porsi kredit perbankan untuk UMKM, yakni sekitar 20%.
Sri Mulyani mengatakan pembiayaan dan asuransi merupakan faktor penentu dari pengembangan usaha kecil ini. Dia mengatakan perlu dilakukan pemetaan masalah guna mengetahui kendala yang dialami oleh UMKM untuk naik kelas. "Apakah terlalu kecil, terlalu mahal, terlalu bebannya berat bagi perbankan untuk membiayai UMKM," ungkapnya.
Dia mengatakan upaya pemetaan masalah itu harus dibarengi dengan penuntasan masalah fundamental lainnya yang dihadapi UMKM. Menurut dia, masalah yang harus diselesaikan adalah sumber daya manusia, model bisnis hingga instrumen kebijakan.
Di lain sisi, Direktur Utama PT BRI Sunarso meyakini UMKM akan menjadi motor perekonomian Indonesia. Dia menyebut kebangkitan UMKM menjadi pendorong keberhasilan Indonesia keluar dari negara berpendapatan rendah ke pendapatan menengah.
"Berbagai kajian menunjukkan kita bisa naik kelas ke negara berpenghasilan tinggi dengan pertumbuhan ekonomi 6%. Sudah ada model statistik, ternyata driver pertumbuhan itu dipengaruhi oleh ekonomi yang digerakkan UMKM," kata Sunarso.
Dia meyakini pembiayaan yang inklusif menjadi faktor penentu dalam pengembangan UMKM ke depannya. Menurut dia, dengan inklusifitas keuangan maka pertumbuhan ekonomi Indonesia akan dirasakan lebih merata.
"Inilah latar belakang kita mengambil tema tentang pertumbuhan yang inklusif, kata kunci tumbuh dan merata. Partisipasi masyarakat melalui inklusifitas," kata dia.
Sunarso mengatakan inklusifitas bisa diperoleh dengan memberikan layanan perbankan di tengah masyarakat.
"Terima kasih Bapak Presiden yang telah merestui memberikan izin Holding Ultra Mikro. Hasilnya holding ultra mikro telah menangani nasabah kredit 44 juta UMKM." pungkasnya.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Sri Mulyani di Tengah Isu Mundur dari Kabinet Jokowi