
Warning-Respons Ekonom Soal Ekonomi RI Tumbuh 8% di Tangan Prabowo

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonom merespons soal pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8% yang ditargetkan oleh calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto. Target itu disebut tidak realistis. Sebab, ada banyak hal yang harus diselesaikan sebelum mencapai target tersebut.
Direktur Eksekutif INDEF, Esther Sri Astuti menyebutkan, target yang dicanangkan oleh Prabowo tidak realistis dan terlalu ambisius. Menurutnya, ada banyak upaya yang harus dilakukan oleh pemerintahan Prabowo jika ingin mencapai target pertumbuhan ekonomi tersebut.
"Memang untuk bisa ke arah sana masih banyak "PR" yang harus dikerjakan. Tidak hanya "Oh, ini ada target pertumbuhan ekonomi 8%" sudah langsung tercapai. Enggak dong. Harusnya, kan, ada upaya-upaya yang harus ke arah sana," ujar Ester dalam siniar (podcast) "Money Honey" oleh CNN Indonesia, dikutip Sabtu (9/3/2024).
"Memang kalau menurut saya ini target yang tidak realistis dan ambisius," imbuhnya.
Meskipun demikian, Ester menegaskan tidak ada hal yang tidak mungkin di dunia ini, termasuk Indonesia mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%.
Maka dari itu, pemerintahan di bawah Prabowo jika terpilih kelak harus cermat dalam mengejar target tersebut.
Menurut Ester, investasi harus dilibatkan sebagai "mesin" pertumbuhan ekonomi dengan terus digenjot. Selain itu, pemerintah harus menyiapkan anggaran yang lebih banyak, meningkatkan jumlah ekspor, dan menekan jumlah impor demi mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%.
"Sekarang perekonomian Indonesia itu, kan, pertumbuhannya sekitar 5%. Nah, itu hanya dikontribusikan dari sektor konsumsi sekitar 53%," kata Ester.
"Alangkah baiknya kalau mesin-mesin pertumbuhan ekonomi itu tidak hanya konsumsi, tetapi investasi juga harus digenjot. Kemudian anggaran pemerintah juga harus lebih banyak, ekspornya harus ditingkatkan, dan impornya dikurangi," lanjutnya.
Prabowo Pede Ekonomi RI Bisa Tumbuh 8%
Sebelumnya, Prabowo optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 8%. Capres yang unggul dalam berbagai hitung cepat ini menyebut target itu bisa dicapai dalam waktu tiga sampai empat tahun.
"Jadi dengan permintaan yang naik, daya beli yang naik, ekonomi kita tumbuh, tadi saya optimis saya sampaikan 7-8% dalam tiga sampai empat tahun," ungkap Prabowo di Mandiri Investment Forum 2024 di Jakarta, dikutip Sabtu (9/3/2024).
Prabowo menyebut strategi untuk mencapai tingkat pertumbuhan itu adalah dengan investasi. Menteri Pertahanan ini mengatakan investasi harus didorong dengan kolaborasi antara pemerintah dan pengusaha. Selain investasi, dia mengatakan pertumbuhan ekonomi juga akan didorong oleh konsumsi masyarakat yang kuat.
"Kita harus sepakat kita harus hilangkan kemiskinan," kata dia.
Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Rakabuming Raka, Drajad Wibowo menuturkan target pertumbuhan 8% itu tidak asal ucap. Dia menjelaskan tim Prabowo-Gibran sudah melakukan simulasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak masa kampanye. Hasilnya, pertumbuhan 8% itu memungkinkan, walaupun tidak mudah.
"Ketika kami sampaikan pertumbuhan 6% sampai 7% itu bukan memetik dari langit," kata Prabowo.
Drajad menuturkan strategi yang akan digunakan Prabowo-Gibran untuk mendorong ekonomi di 8% mengandalkan stimulus Keynesian. Teori Keynesian ini menyebut campur tangan pemerintah dalam ekonomi menentukan pembangunan ekonomi dapat berjalan maksimal. Dengan kata lain, strategi yang akan dilakukan Prabowo-Gibran adalah dengan belanja pemerintah.
"Motor utama tetap konsumsi, tapi yang dipicu oleh pengeluaran pemerintah," kata Drajad.
Dia menjelaskan pengeluaran pemerintah dapat dibagi menjadi dua, yaitu yang bersifat konsumsi dan investasi. Dia mengatakan belanja konsumsi pemerintah selama ini dikeluarkan melalui bantuan sosial dan berbagai subsidi.
Sementara, strategi pengeluaran yang ingin dilakukan oleh Prabowo-Gibran adalah belanja investasi berupa pendidikan, kesehatan, termasuk makan siang gratis. "Konsumsi pemerintah bisa memicu konsumsi lainnya, seperti makan siang gratis itu membutuhkan dan Rp400 triliun, uang itu akan berputar di masyarakat," kata dia.
Drajad meyakini makan siang gratis itu akan memicu gerak ekonomi. Dia mengatakan program ini akan menggandeng usaha kecil-menengah untuk penyediaan bahan baku, seperti telur dan daging ayam. Dia menyebut program ini akan berbeda dari 'subsidi' yang menyentuh usaha kecil-menengah selama in, yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Menurut Drajad, KUR hanya membantu usaha kecil-menengah di Indonesia dari sisi permodalan. Sementara, makan siang gratis akan menyediakan pasar yang menjamin produk-produk usaha lokal ini terus berproduksi.
"Dalam sistem ini, negara menjamin tersedianya pasar," kata Drajad.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Asing Ramal Nasib Ekonomi RI di Tangan Prabowo Subianto
