Sabar! BLT Rp600.000 Jokowi Dijamin Cair Sebelum Lebaran

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Jumat, 08/03/2024 14:04 WIB
Foto: FAISAL RAHMAN

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana penyaluran program bantuan langsung tunai (BLT) mitigasi risiko pangan yang akan pemerintah berikan senilai Rp 600 ribu kepada masyarakat kembali mundur.

Kini ditargetkan cair sebelum Lebaran 2024. Mulanya BLT itu dijanjikan akan diberikan kepada masyarakat pada Februari 2024 atau saat masuknya bulan Pilpres, lalu mundur lagi ke Maret, dan terakhir menjadi sebelum lebaran.


Sebagaimana diketahui Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 2024 akan jatuh pada April. Artinya, pencairan BLT itu besar kemungkinan tak akan cair sesuai target semula, yakni antara Maret dan April.

"Mungkin sebelum lebaran lah, jadi tunggu sidang isbat dulu," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (8/3/2024).

Pemerintah memastikan, yang jelas BLT mitigasi risiko pangan yang diperkenalkan sejak awal tahun ini akan bisa cair pada semester I-2024. Namun, tetap belum ada kepastian tanggal resmi penyalurannya.

"Yang jelas BLT mitigasi risiko pangan akan dilakukan di semester ini," tutur Ketua Umum Golkar itu.

Sebagai informasi, saat pertama kali diperkenalkan, direncanakan akan dirapel atau diberikan sekaligus pada Februari 2024 sebesar Rp 600 ribu atau Rp 200 ribu per bulan. Namun hingga kini, BLT tak kunjung cair. Padahal BLT sudah dijanjikan sejak awal tahun.

BLT Mitigasi Risiko Pangan ini diperkenalkan Airlangga pada Januari 2024 lalu, selepas High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Pusat. Target penerimanya adalah 18,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

Anggaran untuk BLT Mitigasi Risiko Pangan telah ditetapkan Rp 11,25 triliun melalui pagu anggaran bansos di Kementerian Sosial. Peruntukannya berbeda dengan BLT dan bansos beras El-Nino yang ditujukan untuk 22 juta KPM.

Airlangga mengatakan penyaluran BLT menggunakan layanan PT Pos Indonesia. Hal ini dilakukan lantaran tarifnya yang lebih murah ketimbang menggunakan perbankan.

"Pertama lebih murah. Jadi kalau cost lewat PT Pos sebarkan itu ongkosnya Rp 30 ribu, kalau melalui perbankan Rp 60 ribu. Kenapa 60 ribu? Karena harus cetak kartu, harus ada pendampingan untuk ke ATM, sehingga lebih tinggi," ujar Airlangga.


(arj/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bupati Bulungan Ungkap Nasib Proyek Industri Warisan Jokowi