Sri Mulyani Was-Was, Beri 'Warning' soal Lonjakan Harga Beras Cs

Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
07 March 2024 10:45
Presiden RI Joko Widodo di acara BRI Microfinance Outlook 2024, Jakarta, 7/4. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan momok inflasi bahan pangan, termasuk beras, daging dan telur, jelang bulan Ramadan dan Lebaran 2024.

Mantan pejabat Bank Dunia ini mengimbau agar semua pihak tidak terlena dengan inflasi pangan yang mulai menunjukkan kenaikan. Pada Februari 2024, Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat inflasi pangan bergejolak telah mencapai 8,47% secara tahunan (yoy).

"Kita tak boleh terlena karena inflasi dari pangan menunjukkan kenaikan. Ini yang harus terus kita atasi terutama jelang hari raya," tegasnya dalam BRI Microfinance Outlook 2024, Kamis (7/3/2024).

BPS telah mencatat rata-rata harga beras yang mencakup berbagai jenis kualitas beras dan juga mencakup rata-rata dari semua wilayah di Indonesia per Februari 2024 sebesar Rp 15.157 per kilogram di tingkat eceran.

Harga itu merupakan angka tertinggi dalam dua tahun terakhir atau sejak 2022. Saat itu, harga beras di tingkat eceran masih di kisaran bawah Rp 12.000 per kilogram, namun mulai melonjak pada September 2022 dan terus bergerak ke Januari 2023 menjadi di atas Rp 14.000.

Jelang Ramadan, BPS juga telah mewanti-wanti adanya lonjakan harga beras, daging, minyak goreng, hingga telur.

Bank Indonesia (BI) juga mengingatkan pemerintah agar kinerja inflasi volatile food atau harga bergejolak, yakni bahan pangan, agar tak lebih dari 5%.

Kepala Departemen Regional BI Anef Hartawan mengatakan pemerintah perlu menjaga harga pangan karena saat ini inflasi volatile food telah melebihi kenaikan upah minimum pegawai. Menurutnya, data secara historis sejak 2020-2023, menunjukkan rata-rata inflasi bahan pangan sebesar 5,2%. Angka ini jauh dari inflasi pangan pada Februari lalu, 8,47%.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Transaksi Capai Rp1.400 Triliun, Agen BRILink Cuan Rp3 Triliun

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular