Prabowo Pede Ekonomi RI Bisa Tumbuh 8%, Gimana Caranya?
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertahanan sekaligus calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 8%. Calon presiden yang unggul dalam berbagai hitung cepat ini menyebut target itu bisa dicapai dalam waktu 3 sampai 4 tahun.
"Jadi dengan permintaan yang naik, daya beli yang naik, ekonomi kita tumbuh, tadi saya optimis saya sampaikan 7-8% dalam 3 sampai 4 tahun," ungkap Prabowo di Mandiri Investment Forum 2024 di Jakarta, dikutip Rabu (6/3/2024).
Prabowo menyebut strategi untuk mencapai tingkat pertumbuhan itu adalah dengan investasi. Mantan Komandan Jenderal Kopassus ini mengatakan investasi harus didorong dengan kolaborasi antara pemerintah dan pengusaha. Selain investasi dia mengatakan pertumbuhan ekonomi juga akan didorong oleh konsumsi masyarakat yang kuat.
"Kita harus sepakat kita harus hilangkan kemiskinan," kata dia.
Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Rakabuming Raka, Drajad Wibowo menuturkan target pertumbuhan 8% itu tidak asal ucap. Dia menjelaskan tim Prabowo-Gibran sudah melakukan simulasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak masa kampanye. Hasilnya, pertumbuhan 8% itu memungkinkan, walaupun tidak mudah.
"Ketika kami sampaikan pertumbuhan 6% sampai 7% itu bukan memetik dari langit," kata dia.
Drajad menuturkan strategi yang akan digunakan Prabowo-Gibran untuk mendorong ekonomi di 8% mengandalkan stimulus Keynesian. Teori Keynesian ini menyebut campur tangan pemerintah dalam ekonomi menentukan pembangunan ekonomi dapat berjalan maksimal. Dengan kata lain, strategi yang akan dilakukan Prabowo-Gibran adalah dengan belanja pemerintah.
"Motor utama tetap konsumsi, tapi yang dipicu oleh pengeluaran pemerintah," kata Drajad.
Dia menjelaskan pengeluaran pemerintah dapat dibagi menjadi dua, yaitu yang bersifat konsumsi dan investasi. Dia mengatakan belanja konsumsi pemerintah selama ini dikeluarkan melalui bantuan sosial dan berbagai subsidi.
Sementara, strategi pengeluaran yang ingin dilakukan oleh Prabowo-Gibran adalah belanja investasi berupa pendidikan, kesehatan, termasuk makan siang gratis. "Konsumsi pemerintah bisa memicu konsumsi lainnya, seperti makan siang gratis itu membutuhkan dan Rp 400 triliun, uang itu akan berputar di masyarakat," kata dia.
Drajad meyakini makan siang gratis itu akan memicu gerak ekonomi. Dia mengatakan program ini akan menggandeng usaha kecil-menengah untuk penyediaan bahan baku, seperti telur dan daging ayam. Dia menyebut program ini akan berbeda dari 'subsidi' yang menyentuh usaha kecil-menengah selama ini yaitu Kredit Usaha Rakyat.
KUR, kata dia, hanya membantu usaha kecil-menengah di Indonesia dari sisi permodalan. Sementara, makan siang gratis akan menyediakan pasar yang menjamin produk-produk usaha lokal ini terus berproduksi. "Dalam sistem ini, negara menjamin tersedianya pasar," kata dia.
(rsa/mij)