
Sri Mulyani Siapkan Warisan Penting ke Menkeu Prabowo, Ini Dia!

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan, akan mewarisi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang sehat bagi menteri keuangan pemerintahan pemenang Pilpres 2024.
Sebagaimana diketahui, dalam real count KPU per 14.00 WIB untuk data yang masuk dari TPS 78,1% dari Pilpres 2024, pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Gibran tercatat mengumpulkan 75.363.103 suara atau 58,82%.
Menurut Sri Mulyani, dalam masa transisi sudah menjadi tanggung jawab setiap menteri keuangan untuk menjaga kesehatan fiskal. Supaya target-target pembangunan pemerintahan mendatang dapat berjalan dengan baik.
"Tanggung jawab kami untuk memastikan bahwa kami akan memberikan warisan anggaran yang sehat dan kredibel yang cukup kuat," kata Sri Mulyani dalam acara Mandiri Investment Forum 2024, Selasa (5/3/2024).
"Sehingga setiap pemerintahan baru yang terpilih akan dapat melanjutkan pola yang ada selama ini dan juga terus mencapai tujuan pembangunan atau janji politik yang telah diumumkan," tegasnya.
Pada 2024, pemerintahan Presiden Joko Widodo pun telah menargetkan defisit APBN hanya sebesar 2,29% dari produk domestik bruto (PDB) atau setara Rp 522,8 triliun. Dengan besaran belanja Rp 3.325,1 triliun dan penerimaan Rp 2.802,3 triliun.
Sri Mulyani mengatakan, target defisit itu mampu menjadi pertanda bahwa pemerintahan saat ini komitmen untuk menjaga defisit sesuai batas aman 3% dari PDB, setelah pada saat Covid-19 melebar hingga mencapai 6,14% dari PDB.
Sri Mulyani pun mengaku, tak akan khawatir pengelolaan APBN ke depannya akan seperti apa. Ia berpendapat, ini karena pemerintahan di Indonesia sudah berkali-kali berganti setiap masa transisi saat Pilpres.
"Indonesia bukan pertama kalinya mengalami transisi ini, jadi saya tidak terlalu mengkhawatirkan hal itu. Memang selalu menarik dari sudut pandang pemberitaan, namun sebenarnya pekerjaan nyatanya selalu memberikan kita kepastian mengenai apa yang menjadi prioritas terpenting," tegas Sri Mulyani.
Yang terpenting bagi Sri Mulyani dalam pengelolaan fiskal adalah menyeimbangkan antara kebutuhan pembangunan Indonesia untuk memberikan kemakmuran rakyat, serta menjaga APBN tetap sehat dengan memastikan penerimaan atau pendapatan negara mencukupi besarannya dari kebutuhan belanja.
"Karena bila Anda tidak memiliki alat yang tidak sehat dan tidak dapat diandalkan, Anda tidak dapat mengatasi masalah tekanan ekonomi it. Dan Anda tidak dapat mengatasi permasalahan struktural yang dihadapi negara ini, seperti infrastruktur dan sumber daya manusia," tutur Sri Mulyani.
(arm/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penampakan Barang Ilegal Rp 49 M yang Disikat Sri Mulyani Cs