Internasional

Jerman Tiba-tiba Buat Skenario Perang Besar, PD 3 di Depan Mata?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
02 March 2024 11:15
MUNSTER, GERMANY - FEBRUARY 14: Soldiers of the Bundeswehr prepare Panzerhaubitze PZH 2000 155mm self-propelled howitzers for transport to Lithuania on February 14, 202 in Munster, Germany. Germany is sending an additional 350 soldiers and heavy equipment to its current deployment in Lithuania, where it leads a NATO Enhanced Forward Presence Battle Group. NATO member states have been strengthening their military commitments across Eastern Europe as the possibility of an imminent Russian invasion of Ukraine looms. (Photo by Sean Gallup/Getty Images)
Foto: Getty Images/Sean Gallup

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Jerman telah menyiapkan skenario perang, akibat adanya potensi serangan Rusia terhadap NATO. Hal ini terjadi setelah hubungan kedua negara memanas akibat perang Rusia-Ukraina, di mana Jerman disebut terlibat dalam peledakan Jembatan Krimea beberapa waktu lalu.

Majalah Jerman, Bild, mengungkapkan bahwa mereka memperoleh analisis risiko pertahanan sipil setebal 13 halaman yang seharusnya disiapkan untuk parlemen Jerman. Dokumen itu menyebut pihak berwenang di Berlin telah menggambarkan empat fase berbeda, yang berpuncak pada potensi serangan nuklir.

"Jerman akan menjadi salah satu target utama jika terjadi serangan Rusia terhadap NATO. Resiko itu masuk akal," menurut surat kabar tersebut dikutip Russia Today, Rabu (28/2/2024).

Tahap pertama serangan yang dilakukan Moskow konon akan melibatkan kampanye disinformasi yang bertujuan memecah belah penduduk Jerman dan mengganggu stabilitas masyarakat. Selain itu, Rusia diduga akan melakukan serangan siber terhadap infrastruktur penting.

Menurut Bild, Kremlin kemudian akan mengerahkan pasukan ke perbatasan dengan NATO, sebuah langkah yang dilakukan juga oleh blok militer itu ke arah Moskow. Serangan dunia maya dan sabotase di wilayah Jerman akan terjadi bersamaan dengan hal ini, dengan satelit juga menjadi sasarannya.

"Fase ketiga akan mencakup "serangan selektif dengan senjata konvensional dan cara non-konvensional, juga terhadap sasaran di wilayah Jerman," duga media tersebut.

Artikel tersebut lebih lanjut menyatakan bahwa pemerintah Jerman tidak mengesampingkan penggunaan senjata kimia dan nuklir oleh Rusia.

"Puncak dari invasi Rusia yang diperkirakan akan terjadi adalah permusuhan di darat, di laut, dan juga di udara di wilayah Jerman dan konflik tersebut diperkirakan akan mencapai skala global."

Klaim tersebut menyusul laporan Bild bulan lalu yang menggambarkan garis besar dari bulan ke bulan tentang kemungkinan "jalan menuju konflik" antara NATO dan Rusia. Mereka mengklaim Moskow dapat menyerang Eropa pada 2025 mendatang.

Mengomentari laporan tersebut pada saat itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan bahwa Bild "tidak akan diam saja dalam menerbitkan berbagai tipuan."

Hubungan antara NATO dan Rusia memanas setelah Moskow memulai serangan besar-besaran ke Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu. Presiden Rusia Vladimir Putin beralasan bahwa serangan didasarkan pada niatan Kyiv untuk bergabung dengan aliansi militer Barat pimpinan AS, NATO, yang notabenenya merupakan rival dari Moskow.

Selain itu, Putin berniat untuk mengambil wilayah Donetsk dan Luhansk yang sebelumnya dikendalikan Ukraina. Ini untuk membebaskan masyarakat etnis Rusia yang disebutnya mengalami persekusi dari kelompok ultra nasionalis Ukraina.

Dalam perang ini, Kyiv bergantung pada bantuan peralatan militer yang disuplai negara NATO untuk mempertahankan upayanya melawan Rusia. Negara bekas Uni Soviet itu mengandalkan sumber daya penting seperti sistem pertahanan udara, artileri, dan amunisi kepada para pendukungnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jerman Bakal Umumkan Keadaan Darurat, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular