Peringatan BMKG! Jabodetabek Masih Waspada Hujan Lebat, Sampai Kapan?

Damiana, CNBC Indonesia
Kamis, 29/02/2024 14:17 WIB
Foto: BMKG (Farih Maulana/detikcom)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan cuaca hujan lebat masih akan melanda wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) hingga tanggal 8 Maret 2024. Hal itu disampaikan Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto, hari ini, Kamis (29/2/2024).

"Secara umum perlu diwaspadai dalam sepekan ke depan masih terdapat potensi hujan dengan intensitas ringan-lebat yang disertai kilat/angin kencang di wilayah Jabodetabek pada tanggal 1-8 Maret 2024," katanya dalam keterangan tertulis.

"BMKG akan terus memantau kondisi cuaca dan perubahannya berdasarkan data dan analisa terkini selama 24/7. Masyarakat diimbau tetap waspada dan melakukan langkah-langkah mengantisipasi peningkatan curah hujan yang berpotensi terjadi dalam seminggu ke depan dengan terus memperbarui informasi prakiraan dan peringatan dini cuaca dari BMKG," kata Guswanto.


Dia mengungkapkan hasil pantauan BMKG, hujan dengan intensitas ringan hingga ekstrem masih terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia sejak tanggal 24 hingga 29 Februari 2024.

Intensitas curah hujan pada kategori ekstrem terjadi di wilayah DKI Jakarta (Kelapa Gading), sedangkan hujan dengan intensitas sangat lebat terjadi di Kalimantan Tengah (Barito Utara), Sulawesi Tenggara (Kendari), dan Papua Tengah (Timika).

Khusus wilayah Jabodetabek, jelasnya, peningkatan curah hujan terpantau sejak tanggal 27 Februari 2024. Intensitas curah hujan pada kategori ekstrem mencapai 157,4 mm/hari di Kelapa Gading pada tanggal 28 Februari 2024, disusul dengan hujan kategori sangat lebat di wilayah Tanjung Priok, Pulo Gading, dan Sunter Timur pada tanggal yang sama.

"Data dari BPBD DKI Jakarta menyebutkan sejumlah ruas jalan tergenang banjir, yaitu di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Pusat dengan ketinggian 10-25 cm serta di Jakarta Barat setinggi 30 cm pada tanggal 28 dan 29 Februari 2024," ujar Guswanto.

Menurutnya, kondisi itu dipicu aktivitas gelombang Rossby Ekuatorial di selatan Pulau Jawa bagian barat dan peningkatan kecepatan angin di sekitar wilayah Kepulauan Bangka Belitung dan Selat Karimata. Yang kemudian membentuk pola perlambatan, pertemuan, dan belokan angin di sekitar wilayah Jawa bagian barat.

"BMKG memonitor bahwa kondisi cuaca ekstrem tersebut masih berpotensi hingga tanggal 8 Maret 2024 mendatang," kata Guswanto.


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Neraka Bocor Hantam Iran - Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi