Sinyal Federal Funds Rate Turun Belum Bakal Terjadi! Ini Alasannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung memproyeksikan bahwa Federal Funds Rate (FFR) kemungkinan besar baru akan turun di Semester II tahun ini. Hal ini mengingat belum stabilnya kondisi geopolitik yang terjadi saat ini.
Menurut Juda, konflik geopolitik tersebut telah meningkatkan biaya dan waktu pasokan komoditas hingga energi global.
"Ekalasi ketegangan geopolitik telah mengganggu rantai pasok sehingga meningkatkan harga komoditas pangan dan energi di tengah masih tingginya inflasi jasa di AS. FFR diperkirakan akan turun di semester II 2024," ujar Juda dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 di Hotel Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta, Kamis (29/2/2024).
Seperti diketahui, The Fed sendiri sangat hati-hati dalam menurunkan suku bunga. Bahkan Presiden The Federal Reserve Bank of New York John Williams sempat mengatakan bahwa, meskipun tekanan inflasi telah surut ke tingkat yang signifikan, dia belum siap untuk mengatakan bahwa bank sentral telah melakukan semua yang perlu dilakukan untuk mengembalikan inflasi ke target The Fed sebesar 2%.
Komentar Williams sejalan dengan sinyal Gubernur Fed Michelle Bowman pada hari Selasa, bahwa ia tidak terburu-buru menurunkan suku bunga AS, mengingat risiko inflasi yang berkelanjutan.
Sekadar informasi, saat ini bank sentral AS The Fed dan sejumlah bank sentral utama dunia lain, termasuk Bank Indonesia, masih mempertahankan suku bunga tinggi. Suku bunga the Fed tercatat di kisaran 5,25% hingga 5,50%, sedangkan suku bunga BI berada di angka 6%.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Bakal Bikin 'Blok Bidding' Pembangkit EBT Skala Raksasa
