The Fed Turunkan Suku Bunga di Semester II, Bisa Sampai 75 Basis Poin

Rindi Salsabila Putri, CNBC Indonesia
29 February 2024 11:39
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung memberikan pemaparan dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 di Jakarta, Kamis (29/2/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung memberikan pemaparan dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 di Jakarta, Kamis (29/2/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) masih meyakini, bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga acuannya pada semester II-2024.

Proyeksi itu didasari dari masih sulit turunnya inflasi global, akibat gangguan dari masih panasnya konflik geopolitik yang mengganggu aktivitas perdagangan global.

"Fed Fund Rate kami perkirakan baru akan turun di Semester II 2024, baseline kami 75 basis points," kata Deputi Gubernur BI Juda Agung dalam acara Economic Outlook 2024 CNBC Indonesia, Kamis (29/2/2024).

Faktor geopolitik yang menyebabkan rantai pasokan global terganggu membuat biaya dan waktu indeks delivery global supply semakin melemah, menjadi 48,9 dari posisi akhir 2023 50,1.

"Terutama setelah adanya krisis di terusan Suez, sehingga ini yang kemudian bisa menahan penurunan inflasi di beberapa bulan sebelumnya," ucap Juda.

Selain gangguan terhadap aktivitas rantai pasokan global yang menyebabkan harga-harga komoditas masih mahal, perekonomian Amerika Serikat yang masih sangat kuat menurut Juda juga membuat inflasi masih sulit turun.

"AS masih strong, di sektor jasa masih kuat sehingga labor cost masih tinggi tapi apa yang disampaikan Pak CT (Chairul Tanjung) tadi adanya eskalasi dari ketegangan geopolitik," tutur Juda.

Juda mengungkapkan, kondisi-kondisi itu membuat tren penurunan inflasi global tertahan, dari posisi 2022 lalu yang bisa mencapai 9,7%, menjadi masih tertahan di kisaran 6,2% pada awal tahun ini.

"Di beberapa bulan sebelumnya sudah kelihatan trennya turun, ini sudah agak tertahan ini yang sebabkan market, pasar keuangan global uncertaintynya tinggi, kelihatan dari US dolar index yang naik sekarang di sekitar 104, yield ust di atas 4,29%," tutur Juda.

"Ini menunjukkan uncertainty risiko global kita di emerging market masih cukup tinggi," tegasnya.

Berdasarkan proyeksi BI, asumsi lintasan Fed Fund Rate atau FFR akan bergerak dari kuartal I-2024 di level 5,5%, lalu baru turun ke 5% pada kuartal III-2024, dan turun terus secara konsisten sebesar 25 basis points (bps) hingga ke level 3,75% pada kuartal IV-2025.


(Arrijal Rachman/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sinyal Federal Funds Rate Turun Belum Bakal Terjadi! Ini Alasannya

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular