Pabrik Baterai EV Pertama di ASEAN Bakal Meluncur di RI Tahun Ini

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
Kamis, 29/02/2024 11:35 WIB
Foto: Ilustrasi baterai pada mobil listrik yang dikemas dalam komponen yang aman. electrec.co

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan bahwa Indonesia akan segera memproduksi sel baterai melalui pabrik PT HLI Green Power dengan kapasitas 10 Giga Watt hour (GWh) pertama di Asia Tenggara.

Staf Khusus Bidang Hubungan Daerah Kementerian Investasi Tina Talisa mengungkapkan bahwa pabrik sel baterai pertama di Indonesia itu akan mulai produksi fase pertama pada bulan April 2024 mendatang.

Nantinya produk sel baterai tersebut sebesar 90%-nya akan diekspor ke Korea dan India. "Di bulan April nanti pabrik HLI Green Power akan memulai produksi masalnya dan 90% lebih dari produk yang dihasilkan akan diekspor terutama ke Korea, kemudian ke India," ungkapnya dalam akun Instagram resmi Kementerian Investasi, dikutip Kamis (29/2/2024).


Adapun, dia mengungkapkan setelah pabrik tersebut melakukan kegiatan operasinya, fase kedua produksi juga ditargetkan akan dimulai pada tahun 2024 ini.

Kelak, dengan kapasitas 10 GWh jika sudah berproduksi maksimal akan menghasilkan 32,6 juta unit sel baterai."Sel baterai yang dihasilkan di pabrik ini adalah 81 Ampere hour atau 300 watthour. Dari kapasitas full nantinya 10 GWh akan menghasilkan 32,6 juta unit sel baterai," jelasnya.

Tina mengungkapkan bahan yang digunakan untuk memproduksi sel baterai dalam negeri yakni nikel, mangan, kobalt, hingga lithium.

Selain itu, dia mengatakan bahwa sebagian besar tenaga kerja yang bekerja di pabrik sel baterai tersebut lebih dari 90%-nya merupakan tenaga kerja lokal Indonesia. "Sebagian besar dari tenaga kerja yang bekerja di perusahaan ini lebih dari 90% tenaga kerja lokal Indonesia termasuk para engineer mudanya," tandas Tina.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Indonesia Terancam Banjir Limbah Baterai EV Dalam 3 Tahun