Sudah Dikasih Harga Murah, Serapan Gas Industri Gak Capai 100%
Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan serapan gas bumi dari tujuh sektor industri penerima HGBT masih belum terserap sepenuhnya.
Deputi Keuangan dan Komersialisasi, Kurnia Chairi mengatakan serapan gas bumi dari sektor industri penerima HGBT sejatinya sudah mulai membaik pada tahun lalu. Meski demikian, realisasinya belum mencapai 100 persen dari alokasi yang ditetapkan pemerintah.
"Penyerapan 7 industri kami lihat secara umum sudah membaik di 2023 realisasinya di atas 90%. Kenapa tidak terserap 100 persen, ini sedang kita lakukan evaluasi, dan memang faktornya cukup banyak," kata dia dalam sebuah acara webinar, dikutip Kamis (29/2/2024).
Kurnia menjelaskan setidaknya ada beberapa faktor yang membuat penyerapan gas penerima HGBT belum sepenuhnya. Pertama, faktor dari sisi hulu itu sendiri, dimana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.
"Mengakibatkan ada alokasi yang sudah direncanakan dalam kepmen jadi ada sedikit fluktuasi kadang meningkat dan mungkin ada penurunan," ujarnya.
Kedua, dari sisi midstream dan downstream, di mana terdapat beberapa industri yang belum mampu menyerap gas karena adanya kendala operasional atau karena adanya turn around.
"Mungkin sedang shutdown sementara atau dapat alternatif energi, kami sedang lakukan pendalaman," kata dia.
Sebagaimana diketahui, sebanyak tujuh sektor industri penikmat HGBT saat ini terdiri atas sektor industri pupuk, petrokimia, oleochemical, baja, keramik, kaca, hingga sarung tangan karet. Seluruhnya mendapatkan pasokan gas di bawah harga pasar yakni US$ 6 per MMBTU.
(pgr/pgr)