
Pengakuan Pedagang: Bansos Jokowi Gak Ambil Beras dari Cipinang!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Joko Widodo menebar bansos beras ke 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Program bantuan beras 10 kg itu diluncurkan sejak bulan Maret 2023 lalu ditujukan untuk menahan efek domino lonjakan harga beras yang terus terjadi sejak Agustus 2022.
Lalu, apakah program bansos beras mengambil stok dari Pasar Induk Beras Cipinang?
"Nggak ada, siapapun beli ada uang dilayani, kalau nggak repot gak dibayar. (Tapi) bansos nggak, ranahnya pemerintah," tegas Ketua DPD Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) DKI Jakarta Nellis Soekidi kepada CNBC Indonesia, Rabu (28/2/2024).
Pemerintah selama ini langsung menugaskan Perum Bulog untuk menyediakan beras dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), termasuk rencana impor 3,6 juta ton di tahun ini. Mayoritas beras tersebut bakal didistribusikan dalam bentuk bansos.
Bagi kalangan pedagang beras Cipinang, bansos tersebut membuat permintaan terhadap beras menjadi sedikit. Namun, itu bisa ditambal dengan meningkatnya permintaan dari kalangan Calon Legislatif (Caleg).
![]() Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Adi Prasetyo mengklaim bahwa stok beras saat ini tergolong aman, termasuk di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta pada Rabu (28/2/2024). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi) |
"Bansos rutin dijalani sebelum pemilu. Kalau nggak ada bansos, aku terlepas dari politik, nggak ada bansos masyarakat belinya lebih banyak lagi. Dengan masyarakat dapat bansos, yang biasa beli nggak jadi beli, itu kurangi, tapi ada tamu baru yang untuk dibagi-bagikan (dari Caleg)," kata Nellis.
Permintaan caleg pada beras itu tergolong tinggi dan sangat signifikan mendorong permintaan di pasar. Sebagai contoh, Nellis pribadi saja sampai harus menyuplai lebih dari 1.000 ton untuk memenuhi kebutuhan dari beberapa Caleg.
"Jauh (signifikan), kemarin dimana-mana beli kan, disini misal saya ngelayani berapa caleg beli, yang lain beli, otomatis saya ngga mungkin tercover. Di Cipinang ngga tercover, lari ke ritel, jadi kondisi memang seperti itu," ujar Nellis.
Tingginya permintaan Caleg pada beras membuat harganya jadi melambung tinggi. Namun, harga beras diprediksi bakal menurun karena permintaan Caleg itu sudah usai. Ditambah bakal ada panen raya beberapa waktu ke depan.
"Bukan hanya Cipinang aja, tapi ritel juga beli. Tapi setelah hajat selesai kan ga belanja lagi, sekarang di ritel penuh, Cipinang penuh," sebut Nellis.
(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tok! Bansos Beras 10 Kg Jokowi Dilanjut Sampai Juni
