
Kongres AS Sepakati APBN Baru, Bagaimana Nasib Ukraina?

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan para petinggi Kongres dilaporkan telah menemukan titik terang terkait rancangan anggaran Negeri Paman Sam. Namun, belum ada kepastian tambahan bantuan untuk Ukraina.
Pada Selasa (27/2/2024), Biden bertemu dengan petinggi Kongres dari Partai Demokrat dan Partai Republik untuk membahas rencana pengeluaran. Mereka optimis bahwa shutdown akan dapat dihindari.
"Ada banyak pekerjaan yang harus kita selesaikan," kata Biden saat pertemuan dibuka di Ruang Oval, dengan Wakil Presiden Kamala Harris di sisinya dan dua petinggi Partai Demokrat di Kongres dan dua petinggi Partai Republik duduk di dekatnya.
Sekitar satu jam kemudian, Reuters melaporkan bahwa Ketua DPR dari Partai Republik Mike Johnson menyebut ada kesepakatan antara pihaknya dengan Gedung Putih.
"Kami akan mendanai pemerintah," ujarnya.
Johnson menyebut perundingan itu terus terang dan jujur. Ia mengatakan perhatian utamanya adalah mengatasi migrasi di sepanjang perbatasan Selatan AS dengan Meksiko, sebuah topik yang menurutnya telah berulang kali ia bahas termasuk dalam sesi tatap muka dengan Biden.
Hampir dua bulan lalu, Johnson dan Pemimpin Mayoritas Senat Demokrat Chuck Schumer menyetujui tingkat belanja diskresi sebesar US$ 1,59 triliun untuk tahun fiskal yang dimulai pada 1 Oktober.
Namun pertikaian politik antara Partai Republik yang menguasai DPR dengan mayoritas tipis telah mempersulit Johnson untuk meloloskan rancangan undang-undang pendanaan.
Schumer sendiri mengatakan pertemuan itu adalah salah satu pertemuan paling intens yang pernah ia ikuti. Pasalnya, pihaknya dan Biden berusaha meyakinkan Johnson agar sepakat mendanai Ukraina, yang menjadi titik nyala antara Johnson dan Biden dalam perancangan Anggaran ini.
"Itu ada di tangannya. Kami memberitahukan betapa pentingnya hal itu," kata Schumer.
Di sisi lain, sebuah pernyataan dari Gedung Putih mengatakan Biden membahas bagaimana Ukraina telah kehilangan kekuatan di medan perang dalam beberapa pekan terakhir dan terpaksa menjatah amunisi dan pasokan karena tidak adanya tindakan kongres.
"Apa yang presiden ingin lihat adalah kami ingin memastikan bahwa kepentingan keamanan nasional rakyat Amerika diutamakan dan tidak digunakan sebagai alat politik," tambah Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre. "Kami ingin memastikan hal itu terlaksana."
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kongres AS Chaos! Rusia Diuntungkan, Ukraina di Ujung Tanduk