Jokowi: Probabilitas RI Masuk Jurang Resesi Hanya 1,5%

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Rabu, 28/02/2024 10:48 WIB
Foto: Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan dalam Rapat Pimpinan TNI-POLRI pada Rabu, (28/2/2024). (Tangkapan Layar Youtube Kemnhan RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan banyak negara di dunia telah jatuh ke jurang resesi. Beberapa negara tersebut a.l. Jepang dan Inggris.

Namun, di balik itu, Jokowi mengatakan ada, sejumlah negara lainnya tengah berada di tepi jurang resesi.

"Inggris dan Jepang sudah masuk resesi dan probabilitas resesi melanda negara-negara besar. Jerman (probabilitas) 72%, kemungkinan bisa masuk resesi. Uni Eropa 60%, Amerika Serikat (AS) 40%," ungkap Jokowi dalam Rapat Pimpinan TNI/Polri di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024).


Indonesia memiliki probabilitas terjadi krisis hanya sebesar 1,5%. Jokowi meminta semua pihak untuk bersyukur dan menjaga kondisi ekonomi Indonesia.

"Kita patut syukuri Indonesia masih di angka 1,5%. Ini harus terus kita jaga," ujarnya.

Dalam laporan terakhir, PDB Jepang terkontraksi 0,4% pada kuartal empat 2023 dan pada kuartal tiga 2023 juga mengalami kontraksi sebesar 3,3%.

Laporan PDB terbaru itu jauh meleset dari perkiraan pertumbuhan 1,4% dalam jajak pendapat para ekonom Reuters. Secara kuartalan (quarter to quarter/qtq), PDB turun 0,1%, dibandingkan dengan perkiraan kenaikan 0,3% dalam jajak pendapat Reuters.

Sementara itu, Inggris tergelincir ke dalam resesi setelah ekonomi mereka terkontraksi (quartal to quartal/qtq) pada kuartal III dengan -0,1% dan IV sebesar -0,3% 2023.

Adapun, Jerman, diramalkan telah memasuki resesi pada kuartal I-2024. Bank Sentral Jerman, Bundesbank, menyebutkan bahwa ini disebabkan permintaan industri eksternal Jerman kemungkinan akan tetap lemah. Di sisi lain, konsumen akan terus berhati-hati dalam berbelanja dan berinvestasi di dalam negeri akibat tingginya suku bunga.

Diketahui, pada kuartal IV-2023, PDB Jerman mengalami kontraksi sebesar 0,3% secara tahunan. Jika pada kuartal I/2024, Jerman kembali tertekan, maka negara ini akan masuk ke zona resesi teknis.

Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kahkonen mengatakan lembaganya memproyeksikan ekonomi Indonesia memang akan mengalami pelambatan di 2024. Namun, pelambatan itu akan sangat kecil. Dia menyebut pertumbuhan ekonomi RI diproyeksikan mencapai 4,9% pada 2024.

"Kami memproyeksikan terjadi pelambatan yang sangat-sangat kecil dari 5% menjadi 4,9%," kata Satu di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Selasa, (27/2/2024).

Satu mengatakan proyeksi World Bank itu masih sangat awal dan mungkin berubah. Menurut dia, lembaganya melihat kemungkinan ekonomi Indonesia bisa tumbuh lebih tinggi di tahun ini.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus-Bank Dunia Guyur Rp 34,7 T