Skenario APBN 2025: Makan Siang Gratis Prabowo Masuk, Defisit Melebar

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo telah menggelar rapat kabinet paripurna untuk membahas awalan perancangan APBN 2025, yakni melalui pembahasan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Kerangka Ekonomi Makro serta Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) tahun anggaran 2025.
Dalam rapat ini, pemerintah telah menetapkan defisit APBN pada tahun depan di kisaran 2,48%-2,8% terhadap produk domestik bruto (PDB), lebih tinggi dari ketetapan defisit pada 2024 sebesar 2,29% terhadap PDB. Dengan semakin lebarnya defisit APBN maka tentu kebutuhan pembiayaan melalui utang menjadi semakin besar.
"Tapi bapak Presiden menyampaikan kalau bisa defisit jangan terlalu loncat sekali. Tadi ancer-ancernya antara 2,48%-2,8%," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa seusai rapat kabinet paripurna, dikutip Selasa (27/2/2024).
Seiring dengan meningkatnya defisit itu, belanja investasi menurut Suharso juga naik di kisaran 0,5% sampai dengan 1% terhadap PDB. Adapula pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan 5,3-5,6%, tingkat kemiskinan antara 6-7%, dan tingkat pengangguran terbuka 4-5%.
"Rasio gini di sekitar 0,37, kemudian index modal manusia, kita sekarang tidak lagi menggunakan indeks pembangunan manusia tetapi human capital index angkanya mudah-mudahan bisa kita capai di angka 0,56, dan penurunan indeks gas rumah kaca angkanya 38,6," ucapnya.
Suharso mengatakan, rancangan awal APBN 2025 itu juga telah membahas kebijakan iconic calon presiden dan wakil presiden pengganti Jokowi-Ma'ruf Amin, yakni Prabowo Subinato-Gibran Rakabuming Raka, meski belum ada ketetapan suara sah pemenang Pemilu 2025 dari KPU.
Menurutnya, dalam rapat itu diputuskan program iconic, seperti program makan siang dan susu gratis bagi anak sekolah di seluruh Indonesia telah diakomodir dalam rancangan APBN 2025. Tujuannya supaya ada keberlanjutan program-program pembangunan.
"Ya memang harus memasukkan program-program iconic dari presiden terpilih, tentu saja itu diperhitungkan, dan Bappenas sedang menyusun itu. Karenanya RKP yang sesungguhnya mungkin akan muncul stelah pengumuman secara resmi dari KPU tentang presiden terpilih," tegasnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun mengakui, selain mempertimbangkan situasi global yang masih penuh ketidakpastian, lebarnya defisit tahun depan juga mengakomodir program dari presiden terpilih 2024.
"Defisitnya untuk tadi adalah antara 2,45 hingga 2,8 persen dari GDP," ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati usai sidang kabinet paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (26/2/2024).
Dalam arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Sri Mulyani mengatakan situasi ketidakpastian global masih sangat tinggi. Ada perang yang belum selesai hingga kejatuhan ekonomi hingga resesi dialami oleh negara-negara maju. Jepang dan Inggris adalah dua di antaranya.
"Bapak Presiden meminta agar itu betul-betul dikendalikan dari soal defisitnya sehingga dalam situasi global suku bunga tinggi dan juga gejolak dari sisi geopolitik, kepercayaan terhadap APBN masih tetap bisa dijaga," tegasnya.
Namun, Sri Mulyani menekankan, karena besaran defisit tersebut akan menjadi patokan bagi Kemenkeu untuk merancang belanja dan penerimaan negara pada 2025, maka program-program pemerintahan pengganti Jokowi, termasuk program dari Prabowo dan Gibran yang sementara ini unggul pada perhitungan KPU dimasukkan dalam porsi defisit itu.
"Semuanya sudah harus masuk di situ, ga ada yg on top. Gitu ya. Jadi di dalam defisit itu sudah termasuk seluruh kebutuhan Kementerian lembaga dan berbagai komitmen-komitmen yang ada," tutur Sri Mulyani.
Kendati belum ada pembahasan detail dari rancangan defisit itu, seperti total anggaran belanja dan target pendapatan pajaknya, termasuk besaran kebutuhan anggaran makan siang dan susu gratis, pemerintah telah menargetkan kebutuhan biaya khusus program makan siang gratis adalah Rp 15.000 per anak di seluruh Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan hal itu. Namun, di sisi lain, ia membantah bahwa defisit APBN 2025 yang membengkak diakibatkan program makan siang gratis yang telah dimasukkan dalam amplop belanja.
Menurutnya, besaran defisit APBN 2025 yang telah ditargetkan saat rapat kabinet paripurna di Istana Negara pagi tadi di kisaran 2,48%-2,8% dari produk domestik bruto (PDB) tak jauh berbeda dari proyeksi defisit APBN 2024 yang berpotensi membengkak menjadi 2,8% karena besaran kebutuhan anggaran untuk merespons permasalahan terkini.
"Tahun depan pun dalam kerangka yang sama 2,4%-2,8%, jadi realistis," kata Airlangga di kantornya, Senin (26/2/2024).
Airlangga mengungkapkan, pelebaran defisit itu disebabkan banyak hal, di antaranya adalah penambahan subsidi pupuk sebesar Rp 14 triliun untuk tahun ini. Penambahan subsidi pupuk itu menurutnya untuk menyesuaikan kebutuhan riil petani sebesar 7-8 juta ton per tahun. Sebab, dengan anggaran subsidi pupuk yang saat ini Rp 26 triliun hanya cukup untuk 5,7 juta ton per tahun.
"Kenapa subsidi pupuk ditambah karena kita butuh pupuk sesuai jumlah setiap tahunan. Biasanya kan sekitar 8-7 juta ton," ucap Airlangga.
"Jadi jelas tidak cukup dan itu tercermin dari produksi padi bukan hanya karena pupuk tapi karena El Nino itu turunnya banyak. Januari-Maret itu demand dan supply deltanya short 1 juta." ucap Airlangga.
Selain itu, dia melanjutkan juga ada program bantuan langsung tunai (BLT) mitigasi risiko pangan yang diarahkan untuk menekan tingginya harga beras senilai Rp 11,3 triliun.
"BLT naik untuk perubahan fluktuasi mitigasi harga sembako itu saja nilainya sudah Rp 11 triliun," tutur Airlangga.
Pelebaran defisit ini menurutnya juga disebabkan adanya keputusan pemerintah dalam sidang kabinet paripurna tadi pagi bahwa listrik, serta bahan bakar minyak atau BBM tidak akan ada kenaikan harga sampai Juni 2024.
"Baik itu yang subsidi maupun non subsidi. Itu akan membutuhkan additional anggaran untuk Pertamina maupun PLN dan itu nanti akan diambil baik dari sisa SAL (saldo anggaran lebih) maupun pelebaran defisit anggaran di 2024. Jadi itu 2,3%-2,8%," tegas Airlangga.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anggaran Makan Siang Gratis Rp15.000 per Anak, Tanpa Susu!
