Ramadan 2 Minggu Lagi, Bos Bapanas Ungkap Ada Sinyal Harga Beras Turun

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
Senin, 26/02/2024 18:00 WIB
Foto: Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi. (Dok: Bapanas)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyebut tanda-tanda harga beras bakal turun. Di sisi lain, dia menambahkan, stok pangan pokok dan strategis jelang Ramadan tahun ini tersedia dan mencukupi. Sebagai informasi, awal Ramadan tahun 2024 ini diprediksi dimulai pada tanggal 11 atau 12 Maret nanti.

Menurutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan semua anak buahnya agar menjaga ketersediaan dan stabilitas pangan jelang Ramadan dan Idul Fitri yang akan berlangsung pada pertengahan Maret hingga April 2024. 

"Ketersediaan pangan pokok strategis cukup dan terus diperkuat. Ini agar masyarakat dapat lebih nyaman dalam memperoleh akses pangan yang ingin dikonsumsi selama menjalani ibadah puasa," kata Arief dalam keterangan resmi, Senin (26/2/2024).


Di sisi lain, ungkapnya, saat ini sudah dimulai panen padi di beberapa lokasi di Indonesia. Dengan begitu, dia mengatakan, harga beras akan bisa turun.

"Khusus untuk stabilisasi harga, kalau kita lihat hari ini beberapa lokasi sudah ada panen yang sebelumnya harga gabah itu di atas Rp 8.000-8600 per kg, hari ini turun ke Rp 7.600 per kg. Bahkan ada di beberapa tempat angkanya juga di bawah Rp 7.000 seperti di Sumatra Selatan. Kita berharap dengan adanya panen lokal ini, tentunya harga di tingkat konsumen juga akan terkoreksi," tutur Arief.

Panel Harga Badan Pangan menunjukkan, harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani hari ini, Senin (26/2/2024) tuurn Rp40 ke Rp7.110 per kg dan di tingkat penggilingan turun Rp10 ke Rp7.470 per kg.

Sementara, harga gabah kering giling (GKG) di tingkat penggilingan juga sudah turun Rp20 ke Rp8.300 per kg. Dan harga beras di penggilingan ikut turun Rp10 ke Rp13.490 per kg medium dan turun Rp20 ke Rp14.670 per kg premium.

"Harga beras itu apa kata harga gabah. Beras yang ada di pasar yang harganya di bawah itu adalah beras intervensi dari pemerintah. Jadi kalau harga gabah saat ini berangsur turun artinya harga beras pasti akan terkoreksi. Tetapi Bapak Presiden menyampaikan bahwa nilai tukar petani itu harus dijaga. Jangan sampai nanti harganya drop signifikan sampai di bawah dari harga pokok produksi," jelas Arief.

5 Jurus Kunci

"Untuk bulan puasa, Insya Allah stok pangan aman, terutama beras. Kita siapkan dari sekarang. Untuk itu, terdapat 5 program kunci dalam kaitannya stabilisasi pangan yang secara kontinyu terus kita implementasikan bersama para stakeholder pangan se-Indonesia," kata Arief.

"Pertama, penderasan stok beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dan beras komersial. Target penderasan beras program SPHP ke seluruh Indonesia. Sesuai arahan Presiden Jokowi, dilipatgandakan sampai 250 ribu ton dalam sebulan. Beras komersial Perum Bulog juga terus disalurkan secara luas ke pasar-pasar. Targetnya sampai 30 Maret dapat memenuhi target 250 ribu ton," tambahnya.

Jurus kedua, ujarnya, melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) dan Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) di berbagai daerah.

"Ketiga, percepatan penyaluran jagung SPHP ke peternak. Percepatan penyaluran SPHP jagung pakan ke para peternak di 18 provinsi akan terus dilaksanakan sampai Maret. Realisasi sampai 23 Februari telah menyentuh 49 persen atau 167 ribu ton dari total pagu 343 ribu ton. Ini terus disalurkan supaya harga daging dan telur ayam tetap stabil," katanya.

"Ini sebenarnya relate dengan bantuan pangan yang ada di pemerintah, tentunya melalui BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional). Kami bersama ID FOOD menggunakan data KRS (Keluarga Risiko Stunting) dari BKKBN. Kita akan mulai di minggu ini untuk penyaluran bantuan daging ayam dan telur ke 1,4 juta keluarga selama 6 bulan," terangnya.

Keempat, kata Arief, bantuan pangan beras kepada sekitar 22 juta keluarga se-Indonesia terus dilanjutkan setiap bulannya sampai Juni.

"Sebagaimana arahan Bapak Presiden, akan terus kita lanjutkan hingga Juni. Beras 10 kg gratis tiap bulan sangat dibutuhkan bagi saudara-saudara kita. Terlebih dalam kondisi harga beras yang tengah bergejolak. Namun kondisi ini tidak hanya di Indonesia karena harga beras dunia juga sedang mengalami eskalasi," imbuhnya.

"Terkait stok beras, Pemerintah Indonesia telah lakukan mitigasi dengan mempersiapkan stok sejak jauh hari. Tahun lalu 3 juta ton dari berbagai negara sahabat dan di tahun ini sudah masuk 500 ribu ton dan akan masuk lagi 500 ribu ton. Selain itu, kita terus berharap panen di Maret nanti bisa tercapai 3,5 juta ton agar kita bisa serap," kata Arief.

Langkah kelima, menurut Arief, rapat koordinasi rutin bersama semua dinas pemerintah daerah yang membidangi pangan.

"Ini karena semua program tersebut perlu ada andil dari semua stakeholder pangan sehingga semua dapat bekerja secara hand in hand dalam memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat," pungkasnya.


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bapanas Jamin Bansos Beras 10Kg Tepat Sasaran & Berkualitas