
Industri Kesehatan Korea Makin Genting, Dokter Masih Demo Tuntut Gaji
Pemerintah Korea Selatan memohon ribuan dokter magang untuk kembali bekerja setelah mereka melakukan pengunduran diri atau resign massal sejak pekan lalu.

Dokter Korea Selatan (Korsel) masih menggelar aksi memprotes kebijakan medis pemerintah di depan kantor Kepresidenan di Seoul, Minggu (25/2/2024). Demo ini merupakan kelanjutan dari protes 8.800 dokter junior atau sekitar 71% dari tenaga kerja, di mana banyak yang enggan bekerja bahkan berhenti.(REUTERS/Kim Soo-Hyeon)

Fenomena ini terjadi setelah pemerintah berencana meningkatkan penerimaan sekolah kedokteran secara tajam. Pemerintah mengatakan reformasi ini penting, mengingat rendahnya jumlah dokter di negara tersebut dan cepatnya populasi yang menua. Namun para dokter menyatakan bahwa perubahan tersebut akan merugikan penyediaan layanan dan kualitas pendidikan. Disebutkan para dokter terutama khawatir bahwa reformasi tersebut dapat mengikis gaji dan prestise sosial mereka.(REUTERS/Kim Soo-Hyeon)

Menteri Dalam Negeri Korsel, Lee Sang Min, menyatakan bahwa pemerintah telah mengajukan "permohonan terakhir" agar para dokter kembali bekerja pada pekan ini. Pihak berwenang telah berulang kali menyatakan bahwa pengunduran diri tersebut melanggar hukum. Mereka juga mengancam akan mengambil tindakan hukum terhadap mereka yang terlibat atau membatalkan izin medis. (Photo by Jung Yeon-je / AFP)

Pada kesempatan tersebut, Lee juga menyatakan bahwa tindakan kolektif yang berkelanjutan ini membawa ancaman terhadap kehidupan dan kesehatan pasien. (REUTERS/Kim Soo-Hyeon)

Keamarin terlihat para dokter memenuhi jalan-jalan protokol.(Photo by Jung Yeon-je / AFP)

ParaAksi protes tersebut menyebabkan penundaan yang signifikan dalam proses pembedahan dan pengobatan. Aksi semacam itu muncul setelah pemerintah merencanakan peningkatan jumlah penerimaan di sekolah kedokteran sebesar 2.000 pelajar pada tahun ajaran 2025. (REUTERS/Kim Soo-Hyeon)

Sebelumnya Presiden Korsel Yoon Suk Yeol, menyatakan bahwa pemerintah perlu mempersiapkan perawatan bagi populasi negara yang mengalami penuaan dini. Para dokter menolak gagasan pemerintah. Mereka beranggapan kenaikan penerimaan pelajar di sekolah kedokteran akan merugikan kualitas layanan. (REUTERS/Kim Soo-Hyeon)