Dana Transfer ke Daerah Melonjak 50% Jelang Pilpres 2024
Jakarta, CNBC Indonesia - Penyaluran transfer ke daerah (TKD) meningkat pesat pada awal tahun ini. Nilainya mencapai Rp 87,8 triliun atau naik 50,85% dari realisasi pada Januari 2023 Rp 58,2 triliun.
"Naik cukup besar dibanding tahun lalu," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat konferensi pers APBN dikutip Jumat (23/2/2024).
Peningkatan TKD pada Januari 2024 itu berasal dari naiknya penyaluran dana alokasi khusus (DAK) non fisik sebesar Rp 27,5 triliun. Pada tahun lalu, DAK non fisik ini belum ada realisasi.
Lalu, penyaluran dari sisi dana bagi hasil (DBH) sebesar Rp 13,2 triliun, atau naik dari realisasi pada tahun lalu yang sebesar Rp 10,8 triliun.
Selain itu, juga kucuran untuk dana desa sebesar Rp 1,9 triliun. Sedangkan pada Januari 2023, penyaluran dana desa belum tercatat ada realisasi.
"Dana desa kita salurkan Rp 1,9 triliun, atau 2,7% ini lebih tinggi karena di desa kepatuhan menyelesaikan APBDes semakin baik sehingga kita bisa menyalurkan setelah persyaratan terpenuhi," tutur Sri Mulyani.
Penyaluran TKD yang terkontraksi hanya untuk dana alokasi umum atau DAU sebesar Rp 45,2 triliun, lebih rendah dari realisasi pada Januari 2023 sebesar Rp 47,4 triliun.
"DAU perlu untuk menyampaikan laporan realisasi belanja pegawai dalam bentuk gaji ASN atau PNS daerah dan PPPK, ini untuk meyakinkan APBD melaksanakan kewajiban pembayaran gaji," tegas Sri Mulyani.
(arm/mij)