Terungkap! Ternyata Ini yang Bikin Kendaraan Gas di RI Mandek

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Rabu, 21/02/2024 13:25 WIB
Foto: Jurus RI Genjot Investasi Pemanfaatan Harta Karun Bahan Bakar Gas (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengungkapkan sekitar 30 tahun yang lalu, Indonesia sendiri pernah memanfaatkan sumber gas untuk sektor transportasi.

Pada saat itu infrastruktur Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) yang telah terbangun sebanyak 28 SPBG. Namun sayang, permintaan untuk pasar kendaraan berbahan bakar gas pada saat itu berkurang lantaran tidak diimbangi dengan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.

"Misalnya nggak boleh lagi jualan kendaraan BBM gitu, harus gas tetapi akhirnya kita kembali lagi menggunakan gas ya terutama untuk transportasi umum," ujar Djoko dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Rabu (21/2/2024).


Djoko membeberkan untuk sektor transportasi umum, Bus Transjakarta pernah 100% menggunakan armada BBG. Bahkan kendaraan dinas pemerintah, taksi, serta kendaraan umum lainnya juga sempat menggunakan BBG dengan converter kit.

"Juga untuk truk, kapal, kereta kita sudah melakukan uji coba bahkan PGN untuk motor juga sudah. Uji cobanya sudah oke gitu ya harganya pun maksimum Rp 4.500 per liter setara premium, premium kan waktu itu Rp 6.500 per liter jadi harga lebih murah dari bensin kemampuannya sama gitu," kata Djoko.

Oleh sebab itu, menurut Djoko kebijakan atau regulasi yang diperlukan untuk mendukung penggunaan gas di Indonesia perlu ditegaskan kembali. Artinya wilayah-wilayah yang dekat dengan sumber gas baik itu yang dilalui pipa bisa dikembangkan dengan lebih masif.

"Gas di situ sebagai transisi cuma di daerah daerah yang jauh itu bisa juga dengan EV, biofuel sekarang ada lagi dengan hidrogen," tambahnya.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: 80% LPG RI Berasal Dari Impor!