
Zulhas Ungkap Kapan Stok Beras Mulai Normal, Bagaimana Menurut BPS?

Jakarta, CNBC Indonesia - Masalah pasokan beras yang masih terbatas ke konsumen ternyata belum akan beres dalam waktu dekat. Setidaknya demikian mengacu pada pernyataan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas).
Zulhas mengatakan, musim panen kemungkinan akan mundur karena musim tanam yang juga mundur. Saat ini, lanjutnya, pasokan beras premium produksi lokal masih seret. Hal ini menyebabkan harga beras melonjak, melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
"Yang terjadi, musim tanam bergeser karena El Nino-kemarau panjang. Kemarin tanam baru Desember (2023), nanti Maret belum banyak panen. April ada, puncak Mei (2024)," katanya dalam Profit CNBC Indonesia, Selasa (20/2/2024).
"Saran saya, pakailah beras SPHP atau beras komersial yang disuplai Perum Bulog. beras banyak jangan rebutan beras premium produksi lokal kita yang kurang karena belum panen. Kalau rebutan itu harga akan naik lagi. Jadi pindah kebiasaan. Diperkirakan pasokan beras lokal normal April-Mei," tambahnya.
Harga Beras Pecah Rekor Lagi
Panel Harga Badan Pangan mencatat, harga beras hari ini, Selasa (20/2/2024), kembali pecah rekor. Baik beras premium maupun beras medium.
Harga beras premium tercatat naik Rp70 ke rekor tertinggi baru, yaitu Rp16.160 per kg. Begitu juga dengan beras medium naik Rp40 ke rekor baru, Rp14.120 per kg.
Sepekan lalu, 13 Februari 2023, harga beras premium masih di Rp15.800 per kg dan beras medium di Rp13.890 per kg.
Harga tersebut adalah rata-rata harian nasional di tingkat eceran, data diakses pukul Rp15.25 WIB.
![]() Jokowi tinjau langsung Pasar Induk Beras Cipinang, Kamis (15/2/2024). (Detikcom) |
Di wilayah Jakarta, harga beras juga naik untuk semua jenis.
Berikut datanya, mengutip Informasi Pangan Jakarta:
- beras IR.I (IR 64) naik Rp95 ke Rp15.179 per kg
- beras IR.II (IR 64) Ramos naik Rp258 ke Rp14.808 per kg
- beras IR.III (IR 64) naik Rp167 ke Rp14.451 per kg
- beras Muncul I naik Rp214 ke Rp15.841 per kg
- beras IR 42 (Pera) naik Rp190 ke Rp16.106 per kg
- beras Setra I (premium) naik Rp111 ke Rp15.470 per kg.
Sebagai perbandingan, HET beras yang saat ini berlaku mengacu pada Peraturan Badan Pangan Nasional No 7/2023 adalah untuk Zona 1 yang meliputi Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi adalah Rp. 10.900/kg medium, sedangkan beras premium Rp 13.900/kg. HET beras di Zona 2 meliputi Sumatra selain Lampung dan Sumsel, NTT, dan Kalimantan dipatok Rp 11.500/kg medium dan beras premium Rp 14.400/kg. Sementara di zona ke-3 meliputi Maluku dan Papua, HET beras medium sebesar Rp 11.800/kg, dan untuk beras premium sebesar Rp 14.800/kg.
Lebih Rendah
Sementara itu, Deputi bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengungkapkan, luas panen padi nasional sepanjang Januari-April tahun 2024 ini diperkirakan jauh lebih rendah dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
"Secara historis, lebih dari 40% produksi beras nasional dalam setahun dihasilkan sepanjang periode Januari-April. Ini peak season atau puncak panen kita, khususnya Maret atau April," katanya dalam Rapat Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 yang ditayangkan akun Youtube Kemendagri, dikutip Selasa (20/2/2024).
Dia membandingkan produksi gabah (padi) nasional pada bulan Maret tahun 2023 dengan tahun ini. Pada bulan Maret 2023, produksi gabah mencapai puncak, tercatat sebanyak 5,13 juta ton. Pada bulan Maret tahun ini produksi gabah nasional diprediksi hanya sekitar 3,51 juta ton.
Sementara, konsumsi beras nasional diproyeksikan sebesar 2,54 juta ton per bulan.
"Sehingga, kalau dibandingkan surplus produksi bulan Maret tahun ini akan jauh lebih rendah dari Maret 2023," ujarnya.
Dalam paparannya, terlihat estimasi surplus beras pada bulan Maret ini adalah sekitar 970.000 ton, jauh di bawah capaian bulan Maret 2023 yang mencapai 2,59 juta ton.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Di Hadapan Jokowi, Mendag Pastikan Stok Beras Aman
