
Zulhas Minta Warga RI Beli Beras Bulog: Kalau Jelek, Kembalikan!

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkfili Hasan (Zulhas) mengajak masyarakat beralih mengonsumsi beras dari Perum Bulog, yaitu beras yang digelontorkan ke pasar lewat program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Juga, beras komersial milik Bulog.
Ajakan Zulhas itu bukan tak beralasan. Saat ini di dalam negeri beras tengah jadi sorotan. Sebab stok beras premium di ritel modern sempat langka, meski kini sudah mulai terisi lagi namun terbatas. Konsumen pun hanya boleh membeli 1 zak (kemasan 5 kg/ 10 kg) beras premium di ritel modern.
Beras SPHP sendiri merupakan beras yang berasal dari cadangan pemerintah (CBP) di gudang Bulog, dikemas dalam ukuran 5 kg dengan harga zona I Rp 10.900/kg, zona II Rp 11.500/kg, dan zona III Rp 11.800/kg.
Menurut Zulhas, saat ini, beras SPHP dari Bulog ini adalah beras impor, diantaranya berasal dari Vietnam dan Pakistan.
"Saran saya, sementara masyarakat pakai beras Bulog dulu. Berasnya bagus, ngga coklat, kalau rusak balikin, kalau jelek dari Bulog kembalikan," kata Zulhas di Profit CNBC Indonesia, Selasa (20/2/2024).
"Jadi pindah kebiasaan. Diperkirakan pasokan beras lokal normal April-Mei. Maret sudah puncak panen. Saran saya pakailah beras SPHP atau beras komersial yang disuplai Bulog. beras banyak jangan rebutan beras premium produksi lokal kita yang kurang karena belum panen. Kalau rebutan itu harga akan naik lagi," tegas Zulhas.
Dalam jangka pendek, pemerintah sudah membanjiri stok beras SPHP dan Bulog setiap hari, baik di pasar modern maupun tradisional. Sedangkan beras premium lokal harganya naik lagi karena belum panen yang diperkirakan awalnya di Maret lanjut di April dan puncaknya pada Mei.
"Barang banyak, pakailah beras SPHP atau beras komersial yang disuplai Bulog, berasnya banyak, jangan rebutan, beras premium produksi lokal kita yang suplainya kurang karena belum panen, kalau rebutan itu harga akan naik lagi," kata Zulhas.
![]() Pekerja melakukan pengemasan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) di gudang Bulog Kanwil Jakarta Banten di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (17/10/2023). Beras SPHP bertujuan untuk menurunkan harga beras di pasaran. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman) |
"Karena beras lokal premium berkurang, maka pemerintah membanjiri pasar tradisional dan modern dengan beras subsidi Bulog tapi harga ngga naik, dijamin. SPHP Rp54 ribu/5 Kg dan komersial 14 ribu/Kg," sebut Ketum PAN itu.
Jika membanjiri stok beras di pasaran merupakan langkah jangka pendek, maka pemerintah pun memiliki langkah jangka panjangnya.
"Pak Mentan semua luar biasa misal dalam menyediakan pupuk petani, dulu pupuk banyak aturan, dulu apa-apa susah, sekarang mudah cukup pakai KTP dapat. Diperbanyak pupuk subsidi sarana prasarana ditingkatkan, semoga Maret-April-Mei panen raya dan beras premium membanjiri pasar," ujar Zulhas.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article India Tiru Jurus Soeharto, Kini Jadi Raja Beras Dunia!