Internasional

Pilpres Minggir! AS Ngamuk Bombardir Yaman, 5 Area Dihujani Rudal

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
19 February 2024 12:56
Video saksi mata yang dirilis pada Jumat (12 Januari) menunjukkan awan asap besar di Hodeidah Yaman setelah Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan terhadap situs-situs yang terkait dengan gerakan Houthi sehari sebelumnya. (Tangkapan Layar Video Reuters)
Foto: Serangan AS ke Yaman (Tangkapan Layar Video Reuters)

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) kembali membombardir wilayah Yaman. Dalam pernyataan terbarunya, dikutip AFP, Senin (19/2/2024), pasukan AS mengatakan telah melakukan lima serangan ke sistem senjata kelompok penguasa negeri itu, Houthi.

Serangan dilaporkan terjadi pukul 15.00 hingga 20.00 Sabtu waktu setempat. Lima area dihujani serangan termasuk area penyimpanan UUV (kapal bawah air tak berawak) Houthi, yang pertama digunakan Oktober.

Tiga serangan lain menyasar rudal jelajah anti-kapal bergerak. Sementara satu lagi diarahkan ke kapal permukaan tak berawak (USV), yang merupakan drone terapung.

"Ini merupakan bagian dari serangkaian tindakan yang dilakukan AS dan sekutunya terhadap Houthi, yang ditujukan dalam menghentikan serangan berulang-ulang pemberontak yang didukung Iran itu terhadap jalur pelayaran Laut Merah," kata Komandan Pusat AS, CENTCOM.

"CENTCOM mengidentifikasi ... dan menyimpulkan bahwa rudal-rudal tersebut merupakan ancaman nyata terhadap kapal Angkatan Laut AS dan kapal dagang di wilayah tersebut ... serangan bertujuan membuat perairan internasional lebih aman," tambahnya lagi.

Diketahui, serangan Houthi di kawasan Laut Merah menjadi salah satu tanda meluasnya konflik di Timur Tengah sejak pecahnya perang antara Israel dan Hamas pada 7 Oktober 2023. Kelompok Houthi mengatakan serangan mereka merupakan bentuk solidaritas terhadap warga Palestina ketika Israel menyerang Gaza.

Namun AS dan sekutunya menganggap mereka tidak pandang bulu dan merupakan ancaman terhadap perdagangan global Dihadapkan dengan meningkatnya kekerasan di Laut Merah, sebagian besar perusahaan pelayaran besar telah meninggalkan jalur perdagangan penting tersebut dan beralih ke rute yang lebih panjang di sekitar Afrika.

Hal ini pun telah meningkatkan biaya dan menambah kekhawatiran mengenai inflasi global. Ini pun sekaligus menguras pendapatan luar negeri Mesir yang penting dari para pengirim barang yang berlayar melalui Terusan Suez ke atau dari Laut Merah.

Sementara itu perusahaan keamanan maritim Ambrey melaporkan insiden baru di jalur strategis Bab al-Mandeb. Sebuah kapal kargo dilaporkan telah diserang, Minggu.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Biaya Logistik Naik Imbas Serangan Houthi Di Laut Merah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular