Pantas Program Konversi Motor Listrik Sepi Peminat, Ini Biang Keroknya

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Jumat, 16/02/2024 16:50 WIB
Foto: Sejumlah pengendara sepeda motor listrik mengikuti riding bareng motoe RI-1 di depan Gedung PLN, Jakarta, Minggu (28/1/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan program konversi dari kendaraan roda dua Berbahan Bakar Minyak (BBM) ke kendaraan berbasis listrik masih cukup rendah. Tercatat sepanjang 2023 realisasi program konversi masih di bawah 1.000 unit dari target 50 ribu unit.

Menteri ESDM Arifin Tasrif membeberkan penyebab rendahnya program konversi motor BBM ke motor listrik salah satunya disebabkan lantaran motor yang didaftarkan banyak yang tidak memiliki Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) alias 'bodong'. Padahal animo masyarakat untuk mengikuti program ini sebenarnya cukup banyak.

"Yang mendaftar banyak, tapi ternyata pas dicek banyak yang STNK-nya bodong. Jadi pada takut yang mendaftar," kata Arifin ditemui di kantor Ditjen Migas, Jumat (16/2/2024).


Oleh sebab itu, Arifin tengah mengupayakan agar terdapat solusi untuk mengatasi persoalan tersebut. Misalnya seperti pemberian kebijakan mobil listrik yang dibebaskan dari pengenaan tarif pajak kendaraan bermotor progresif.

"Kita tetap usahakan ya karena mau pakai acara apa lagi kita? Industrinya masih belum, motor baru belum bangun, daya beli juga. Cara satu-satunya motor tua ini kita coba dorong untuk dikonversi," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, untuk tahun 2024 sendiri, pemerintah menargetkan konversi motor listrik yang lebih tinggi lagi yakni sebanyak 150.000 unit.

Sebelumnya, Arifin mengklaim pihaknya telah melakukan program untuk mendorong program konversi motor listrik untuk bisa dilakukan masyarakat. Salah satunya dengan upaya staf kementerian ESDM ke beberapa kementerian, lembaga, dan instansi.

"Memang sekarang ini yang harus kita perbaiki adalah birokrasi administrasinya, ini jalan. Sehingga butuh ada cepat, pembayaran cepat, dan bengkelnya tersedia. Ini kan kita bangun infrastruktur pendukung yang luar biasa, from nothing to something. Itu yang memang proses berjalan terus," tandasnya beberapa waktu lalu.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Penjualan Motor Listrik 2025 Ambruk 80%, Bikin Prihatin