Jaga Lingkungan, BRI Tawarkan Rumah Murah dengan Konsep Hijau

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
Jumat, 16/02/2024 14:31 WIB
Foto: Dok BRI

Jakarta, CNBC Indonesia - Keterlibatan perbankan dalam penerapan Green Development sangat penting. Terutama dalam hal pembiayaan proyek pembangunan berkelanjutan yang mengusung green concept.

Hal tersebut selaras dengan strategi yang diterapkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dimana perseroan telah meluncurkan program KPR Green Financing sejak 2021lalu. Selain memiliki penawaran menarik bagi nasabah, program ini juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDG) dan kepedulian terhadap pemeliharaan lingkungan, khususnya terkait dengan energi terbarukan.

Direktur Konsumer BRI, Handayani mengatakan, program ini ditujukan bagi para pengembang atau developer rekanan BRI yang mendapatkan keistimewaan sebagai "Developer Green".


"Dengan penawaran DP mulai 0% dan suku bunga terbaik hanya 4,65 % fixed 3 tahun atau 5,65% fixed 5 tahun, maupun jangka waktu panjang hingga 20 tahun, ditargetkan BRI dapat ikut berkontribusi mensukseskan penerapan program Green Development sebesar Rp 2,5 triliun," ucap Handayani dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (16/2/2024).

Sejak peluncuran program KPR Green Financing yang bertepatan dengan launching KPR BRI Virtual Expo, BRI memberikan branding perlunya rumah sehat berwawasan lingkungan agar kehidupan penghuni di dalamnya semakin berkualitas.

BRI juga beberapa kali mengadakan program untuk mengedepankan pentingnya green building seperti talkshow milenial cuan, Mini Property Expo Goes to Developer, dan website resmi untuk memperoleh KPR Green Financing yakni Homespot.id.

Handayani mengatakan, pembiayaan hijau atau green financing/sustainability-linked financing semakin dibutuhkan pada masa mendatang, seiring dengan tuntutan keberlanjutan lingkungan di berbagai sektor, termasuk keuangan. Meski menjadi kebutuhan, saat ini green financing atau green investment belum menjadi tren yang masif.

"BRI memiliki komitmen untuk mengakselerasi green economy atau ekonomi hijau melalui sustainable business financing (pembiayaan kepada kegiatan usaha yang berkelanjutan). Meski saat ini sudah banyak produk keuangan yang mengedepankan keberlanjutan, namun masih terdapat banyak ruang untuk peningkatan," ucapnya.

Handayani berharap tetap ada dukungan baik dari pemerintah, pengusaha atau developer maupun para calon nasabah. Di antaranya berupa pedoman teknis bagi bank untuk mengimplementasikan perbankan hijau agar mempermudah dalam melakukan evaluasi kepatuhan maupun peningkatan kapasitas.

Lalu dari sisi developer, diharapkan semakin banyak yang concern terhadap Program Green Development, salah satunya dengan melakukan self assessment Green Concept serta mendaftarkan diri jika hasil tes memadai. Sementara untuk masyarakat secara umum diharapkan semakin sadar akan pentingnya green concept.


(dpu/dpu)
Saksikan video di bawah ini:

Video: AS Kaji Potensi Kripto Sebagai Penilaian Risiko Pinjaman KPR