
Pratikno Bantah Jokowi Sebut 'Kalian Hebat Kalau Bisa Kalahkan Saya'

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menepis kabar pertemuan Presiden Joko Widodo dengan eks Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Andi Widjajanto sebelum penetapan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto. Pernyataan Pratikno menyusul pernyataan Andi yang membeberkan isi pembicaraanya dengan Jokowi terkait Pilpres 2024.
"Tidak benar ada pertemuan antara bapak presiden dengan Pak Andi dua hari sebelum pengumuman mas Gibran sebagai cawapres," kata Pratikno dalam sebuah keterangan video, Selasa (13/2/2024).
Saat itu, Gibran diumumkan sebagai cawapres mendampingi Prabowo pada 22 Oktober 2023. Sedangkan dua hari sebelumnya atau 20 Oktober 2023 Presiden sedang berada di Arab Saudi.
"Jadi tanggal 16 Oktober bapak presiden terbang ke RRT, lanjut ke Arab Saudi, tiba di Jakarta tanggal 21 Oktober dini hari jam 3 pagi. Jadi tidak benar ada pertemuan itu. Pak presiden masih di Arab Saudi kok," kata Pratikno.
Mantan Rektor UGM itu mengatakan, pertemuan terakhir Jokowi dengan Andi sebagai Gubernur Lemhanas terjadi pada 4 Oktober 2023. Momennya pada forum terbuka di Istana Negara, yakni arahan presiden kepada PPSA Lemhanas.
Saat itu, Pratikno selalu berada di sisi presiden dan tidak ada pembicaraan mengenai pilpres 2024.
Selain itu, dia menyebut pernyataan yang dilontarkan Andi merupakan hal yang tidak benar. Termasuk pernyataan 'Kalian hebat kalau nanti bisa mengalahkan saya'.
"Ya saya ikut sih podcast, saya ikuti podcast-nya dan juga pernyataan berikutnya yang seakan-akan bapak presiden katanya dinyatakan bisa kamu mengalahkan saya kira-kira gitu. itu tidak benar sama sekali. Pak presiden bukan tipe orang yang sombong. Pak presiden itu orangnya rendah hati, penyabar, tidak pernah menyombongkan diri dan tidak pernah juga merendahkan orang lain," kata Pratikno.
Pernyataan Andi
Dalam podcast Political Show CNN Indonesia, Jumat (9/2/2024) lalu, Andi bercerita dua hari sebelum Gibran dideklarasikan sebagai cawapres Prabowo, ia dan beberapa orang lain dipanggil Jokowi.
Ada tiga hal yang disampaikan, yaitu Prabowo - Gibran akan menang pemilu, PSI akan masuk parlemen, dan suara PDIP akan turun di Pemilu.
"Kira-kira Prabowo pasti menang, lalu PSI masuk parlemen, lalu nomor tiga suara PDI Perjuangan akan turun. Itu yang dinyatakan oleh pak Jokowi. Jadi di situ kemudian pak Jokowi mengatakan 'kalian hebat kalau nanti bisa mengalahkan saya'," kata Andi.
Andi mengaku kaget dan mempermasalahkan pernyataan presiden terkait suara PDIP akan turun. Menurutnya, saat itu Jokowi masih berstatus dari partai berlogo banteng itu.
"Saya mengatakan (dalam hati), loh bapak masih kader, kenapa kemudian membuat rencana untuk menurunkan suara partai sendiri," jelasnya.
Andi yang dikenal orang dekat Jokowi ini hanya terdiam dan pulang tanpa mengatakan sepatah katapun mengenai hal itu.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pratikno Blak-blakan: Kabinet Mendatang Urusannya Presiden Mendatang