Internasional

Serangan Houthi di Laut Merah "Makan Korban" Tak Terduga: Iran

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
13 February 2024 13:00
Helikopter militer Houthi terbang di atas kapal kargo Galaxy Leader di Laut Merah dalam foto yang dirilis 20 November 2023. (Houthi Military Media/Handout via REUTERS)
Foto: Helikopter militer Houthi terbang di atas kapal kargo Galaxy Leader di Laut Merah dalam foto yang dirilis 20 November 2023. (via REUTERS/HOUTHI MILITARY MEDIA)

Jakarta, CNBC Indonesia - Situasi di jalur pelayaran global, Laut Merah, masih panas. Sebuah laporan terbaru menunjukan bahwa milisi penguasa Yaman, Houthi, pada Senin kembali melakukan serangan ke kapal kargo Senin waktu setempat.

Namun serangan tersebut ternyata bukan menyasar kapal Israel, Amerika Serikat (AS) atau Inggris dan sekutu Barat lain. Rudal Houthi justru menembaki kapal tujuan Iran.

Informasi ini disampaikan oleh para pejabat militer AS. Kapal yang diserang merupakan MV Star Iris.

Kapal kargo itu berbendera Kepulauan Marshall, dimiliki Yunani yang transit di Laut Merah dengan muatan jagung dari Brasil. MV Star menyebut tujuannya ke pelabuhan Imam Khomeini di Iran.

"Militan Houthi yang didukung Iran menembakkan dua rudal dari wilayah Yaman yang dikuasai Houthi menuju Bab al-Mandeb," kata Komando Pusat AS di situs media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, sebagaimana diwartakan Reuters, Selasa (12/2/2024).

"Sebagai catatan, tujuan MV Star Iris adalah Bandar Iman Khomeini, Iran," tambahnya lagi menambahkan kapal itu hanya mengalami kerusakan kecil.

Serangan pagi hari tersebut tampaknya merupakan pertama kalinya Houthi menargetkan kapal tujuan Iran sejak memulai aksinya ke pelayaran internasional November. Tindakan Houthi diklaim sebagai bentuk solidaritas dengan milisi Palestina, Hamas, atas perangnya melawan Israel di Gaza.

Houthi sendiri diketahui mendapatkan sokongan dari Iran. Negeri Persia bahkan menyokong milisi Syiah itu dengan persenjataan yang mumpuni untuk meluncurkan serangan.

Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, mengatakan dalam pernyataan yang disiarkan televisi bahwa kapal itu milik AS. Tetapi pelacak pelayaran maritim mengatakan kapal berbendera Kepulauan Marshall itu milik Yunani.

Seorang pejabat keamanan regional mengatakan serangan itu tampaknya dirancang untuk "menunjukkan Iran tidak mengendalikan kelompok Houthi dan mereka bertindak independen". Houthi juga disebut telah memberi tahu Teheran sebelumnya.

Militan Houthi di Yaman, yang menguasai wilayah terpadat di negara itu, telah berulang kali menembaki kapal komersial internasional sejak pertengahan November. Sasaran mereka adalah kapal-kapal yang memiliki hubungan komersial dengan AS, Inggris, atau Israel.

Serangan tersebut telah mendorong beberapa perusahaan untuk menghentikan perjalanan ke Laut Merah dan memilih rute yang lebih panjang dan lebih mahal di sekitar Afrika. Pesawat tempur AS dan Inggris juga telah melakukan serangan balasan di Yaman untuk melumpuhkan kelompok itu.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Konflik di Laut Merah "Makan Korban" Baru Lagi: China

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular