
Intelijen Ukraina Tuduh Elon Musk 'Bantu' Rusia, Ungkap Buktinya

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasukan Rusia di wilayah pendudukan Ukraina menggunakan terminal Starlink yang diproduksi oleh SpaceX milik Elon Musk untuk internet satelit. Hal ini disampaikan oleh badan intelijen militer utama Kyiv.
"Kasus penggunaan perangkat tersebut oleh penjajah Rusia telah dicatat. Ini mulai bersifat sistemik," kata juru bicara intelijen pertahanan Ukraina (GUR) Andriy Yusov, seperti dikutip The Guardian.
GUR mengatakan terminal tersebut digunakan oleh unit-unit seperti brigade serangan udara ke-83 Rusia, yang bertempur di dekat Klishchiivka dan Andriivka di wilayah timur Donetsk yang sebagian diduduki.
Menurut pihak Ukraina, terminal Starlink seharusnya "dibatasi wilayah" sehingga tidak berfungsi di lokasi yang tidak sah. Ada diskusi online bahwa, misalnya, pasukan Rusia mungkin dapat "menipu" pembatasan wilayah untuk membuat terminal di area yang diblokir tampak seolah-olah berada di area yang diizinkan.
Ada juga dugaan bahwa tentara Rusia mungkin menggunakan terminal haram di wilayah Ukraina yang dibuka untuk Starlink guna membantu Ukraina, namun sejak itu menjadi sasaran serangan atau pendudukan Rusia.
Terminal Starlink digunakan untuk membantu Ukraina setelah invasi Rusia pada Februari 2022 dan sangat penting untuk komunikasi medan perang di Kyiv. Namun Starlink mengatakan pihaknya tidak melakukan bisnis apa pun dengan pemerintah atau militer Rusia.
"Sejauh pengetahuan kami, tidak ada Starlink yang dijual secara langsung atau tidak langsung ke Rusia... Sejumlah laporan berita palsu mengklaim bahwa SpaceX menjual terminal Starlink ke Rusia. Ini jelas salah," kata Elon Musk dalam sebuah unggahan X pada Minggu (11/2/2024).
Musk tampaknya tidak membahas apakah tentara Rusia mungkin mendapatkan dan menggunakan terminal Starlink. Dalam pernyataannya sendiri, Starlink juga tidak mengatakan apa pun tentang kemungkinan penggunaannya di wilayah pendudukan Ukraina.
"Jika SpaceX mengetahui bahwa terminal Starlink digunakan oleh pihak yang terkena sanksi atau tidak berwenang, kami akan menyelidiki klaim tersebut dan mengambil tindakan untuk menonaktifkan terminal jika dikonfirmasi," kata pihak Starlink.
Baik Musk maupun Starlink tidak menguraikan upaya proaktif apa pun untuk mencegah pasukan Rusia mendapatkan terminal atau terhubung ke Starlink; mereka juga tidak mengatakan apakah klaim spesifik Ukraina sedang diselidiki.
Sementara, itu badan GUR Ukraina mengatakan pihaknya telah menyadap percakapan antara dua tentara yang mendiskusikan pendirian terminal. Mereka mengunggah apa sebuah klip audio pertukaran pesan di Telegram sebagai bukti.
GUR tidak mengatakan bagaimana terminal tersebut diperoleh oleh pasukan Rusia, apakah misalnya diperoleh dari luar negeri atau direbut dari pasukan Ukraina.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Berlanjut! Rusia Kirim Rudal ke Ukraina, Listrik Langsung Padam
