FOTO Internasional

Update Baru Gaza, Israel Menggila Bakal Bom Rafah-Tak Ada Tempat Aman

Reuters, CNBC Indonesia
Senin, 12/02/2024 08:55 WIB

Israel bahkan terang-terangan berujar bakal menginvasi Rafah, satu-satunya tempat perlindungan warga Gaza, di perbatasan dengan Mesir.

1/8 Pengungsi Palestina, Nasser Abu Mustafa, yang meninggalkan rumahnya akibat serangan Israel, melihat saat ia berlindung di perbatasan dengan Mesir, di Rafah di selatan Jalur Gaza, 10 Februari 2024. (REUTERS/Mohammed Salem)

Keluarga Abu Mustafa memilih tinggal di tenda di pinggir pagar beton perbatasan yang memisahkan Gaza dari Mesir di Rafah, dianggap sebagai tempat terakhir yang relatif aman di daerah Rafah yang telah sebagian wilayahnya dihancurkan oleh serangan militer Israel. Namun, kini tempat tersebut juga mungkin menjadi sasaran serangan. (REUTERS/Mohammed Salem)

2/8 Pengungsi Palestina, Nasser Abu Mustafa, yang meninggalkan rumahnya akibat serangan Israel, melihat saat ia berlindung di perbatasan dengan Mesir, di Rafah di selatan Jalur Gaza, 10 Februari 2024. (REUTERS/Mohammed Salem)

Keluarga tersebut termasuk salah satu dari lebih dari satu juta warga Palestina yang kini berdesakan di kawasan sekitar Rafah, khawatir mereka tidak memiliki tempat lagi untuk melarikan diri di wilayah kecil yang sebagian besar hanya berupa puing-puing dan tempat pertempuran masih terus berkecamuk. (REUTERS/Mohammed Salem)

3/8 Pengungsi Palestina, Nasser Abu Mustafa, yang meninggalkan rumahnya akibat serangan Israel, melihat saat ia berlindung di perbatasan dengan Mesir, di Rafah di selatan Jalur Gaza, 10 Februari 2024. (REUTERS/Mohammed Salem)

Gencatan senjata di Gaza sepertinya tak akan terealisasi. Israel bahkan terang-terangan berujar bakal menginvasi Rafah, satu-satunya tempat perlindungan warga Gaza, di perbatasan dengan Mesir. (REUTERS/Mohammed Salem)

4/8 Pengungsi Palestina, Nasser Abu Mustafa, yang meninggalkan rumahnya akibat serangan Israel, melihat saat ia berlindung di perbatasan dengan Mesir, di Rafah di selatan Jalur Gaza, 10 Februari 2024. (REUTERS/Mohammed Salem)

Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu menegaskan niatnya dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada Sabtu malam waktu setempat. "Kami akan melakukannya," katanya dengan media AS, ABC News, seraya menyebut bahwa rencana tersebut sedang dikerjakan, dikutip Al-Jazeera, Senin (12/2/2024). (REUTERS/Amir Cohen)

5/8 Pengungsi Palestina, Nasser Abu Mustafa, yang meninggalkan rumahnya akibat serangan Israel, melihat saat ia berlindung di perbatasan dengan Mesir, di Rafah di selatan Jalur Gaza, 10 Februari 2024. (REUTERS/Mohammed Salem)

Pernyataan itu muncul meskipun ada kekhawatiran internasional mengenai potensi pembantaian. Diperkirakan 1,4 juta warga Palestina berdesakan di Rafah dan dikurung di perbatasan dengan Mesir, setelah diperintahkan oleh militer Israel untuk mengungsi dari rumah mereka di tempat lain di Jalur Gaza. (REUTERS/Saleh Salem)

6/8 Pengungsi Palestina, Nasser Abu Mustafa, yang meninggalkan rumahnya akibat serangan Israel, melihat saat ia berlindung di perbatasan dengan Mesir, di Rafah di selatan Jalur Gaza, 10 Februari 2024. (REUTERS/Mohammed Salem)

Amerika Serikat (AS), pendukung utama Israel, telah memperingatkan rencana memperluas serangan darat ke kota tersebut. Padahal selama berbulan-bulan hampir setiap hari wilayah itu menjadi sasaran pemboman udara. Biden sempat mengkritik Israel menyebutnya berlebihan. Ini menjadi kecaman paling keras yang dikatakan Washington sejauh ini. (REUTERS/Dylan Martinez)

7/8 Pengungsi Palestina, Nasser Abu Mustafa, yang meninggalkan rumahnya akibat serangan Israel, melihat saat ia berlindung di perbatasan dengan Mesir, di Rafah di selatan Jalur Gaza, 10 Februari 2024. (REUTERS/Mohammed Salem)

Lebih dari 28.000 warga Palestina kini telah terbunuh sejak dimulainya perang Israel di Gaza pada 7 Oktober. Namun hal tersebut tak juga menghentikan kekerasan Israel. Dalam semalam, 25 warga Palestina tewas dalam serangan udara di Rafah, Minggu. (REUTERS/Mohammed Salem)

8/8 Pengungsi Palestina, Nasser Abu Mustafa, yang meninggalkan rumahnya akibat serangan Israel, melihat saat ia berlindung di perbatasan dengan Mesir, di Rafah di selatan Jalur Gaza, 10 Februari 2024. (REUTERS/Mohammed Salem)

Sebelumnya, Israel sendiri telah dibawa Afrika Selatan (Afsel) ke Mahakamah Internasional dengan dakwaan genosida Gaza. Namun Netanyahu dalam wawancara tersebut membela diri. Ia berujar, jumlah korban sipil, dibandingkan total kematian, jauh lebih kecil. (REUTERS/Dylan Martinez)