
RI Bakal Kedatangan Pesawat Boeing 737 Baru, Bisa Langsung Beroperasi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri penerbangan atau aviasi RI bakal kedatangan pesawat baru yakni Boeing 737 dari Amerika Serikat. Penggunanya yakni BBN Airlines Indonesia yang menambah tiga armada Boeing 737-800 dan satu armada Boeing 737-400F.
Saat ini, keempat armada tersebut sedang menjalani proses maintenance check dan diharapkan siap untuk melayani penerbangan charter penumpang tanpa jadwal (unscheduled) pada awal Maret 2024 mendatang atau bulan depan, dengan rute domestik dan Internasional.
"Dengan adanya penambahan empat armada, kami sangat yakin bisa meningkatkan jumlah load factor dan juga dapat membuka rute baru nantinya. Hingga awal tahun 2024, BBN Airlines Indonesia telah memiliki total enam pesawat," kata Chairman BBN Airlines Indonesia, Martynas Grigas dalam keterangannya, Rabu (7/2/2024).
Langkah mendatangkan empat pesawat baru ini merupakan kebijakan perusahaan induk BBN Airlines Indonesia yakni Avia Solutions Group di wilayah Asia-Pasifik, tujuannya dengan fokus pada charter penumpang tanpa jadwal (unscheduled) serta angkutan kargo udara.
"Tambahan armada ini juga akan mendukung rencana BBN Airlines Indonesia untuk bisa mengoperasikan total 40 pesawat pada akhir tahun 2027 mendatang," kata Martynas.
Dilansir dari situs resminya, Boeing 737-800 memiliki maksimum kursi sebanyak 189 orang untuk ekonomi dan 162 penumpang untuk konfigurasi dua kelas. Spesifikasi pesawatnya adalah panjang 39,5 (129 ft 6 in) x wingspan 35.8 m (117 ft 5 in) x tinggi 12.5 m (41 ft 3 in) dengan mesin CFM-56. Pesawat ini merupakan varian perpanjangan dari Boeing 737-700.
Sementara Boeing 737-400F merupakan versi upgrade dari model 300. Pesawat ini memiliki badan pesawat yang lebih luas dengan peningkatan tenaga mesin sehingga meningkatkan kapasitas kargo pada penerbangan jarak menengah. Payload atau muatan pesawat ini adalah 20.412 Kg.
Pesawat ini masuk ke dalam segmen Medium haul atau Penerbangan jarak menengah yakni penerbangan nonstop atau langsung yang menempuh waktu antara 3-6 jam.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Apa dengan Boeing? Diterpa Skandal-Insiden Datang Silih Berganti
