Punya Minyak Jumbo! Pertamina Kisahkan Tantangan Ngebor di Venezuela

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
07 February 2024 11:10
Oil facilities are seen on Lake Maracaibo in Cabimas, Venezuela January 29, 2019. REUTERS/Isaac Urrutia
Foto: Ilustrasi: Fasilitas minyak terlihat di Danau Maracaibo di Cabimas, Venezuela, 29 Januari 2019. REUTERS / Isaac Urrutia

Mataram, CNBC Indonesia - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) tengah berupaya untuk memanfaatkan kembali lapangan minyak yang dimiliki anak usaha di Venezuela. Sebab, lapangan tersebut di gadang-gadang memiliki potensi yang cukup signifikan untuk dikembangkan.

Direktur Eksplorasi PHE Muharram Jaya Panguriseng menyampaikan pemanfaatan lapangan minyak di Venezuela sejatinya mempunyai tantangan tersendiri. Hal tersebut menyusul sejumlah sanksi minyak dan gas bumi yang diberikan oleh Amerika Serikat kepada Venezuela.

"Venezuela itu kita punya potensi lumayan besar di situ, tantangannya itu sanksi dari Amerika mudah-mudahan ini kan dilonggarkan 6 bulan mudah-mudahan setelah 6 bulan nanti akan berlanjut ke depan," kata dia dalam acara Media Gathering PHE, dikutip Rabu (7/2/2024).

Lebih lanjut, Muharram membeberkan bahwa saat ini sejumlah perusahaan migas global yang beroperasi di Venezuela terus melakukan lobi kepada pemerintah AS untuk memperpanjang pelonggaran sanksi. Dengan begitu, perusahaan-perusahaan tersebut dapat melanjutkan aktivitasnya kembali di Venezuela.

"Melakukan upaya supaya AS bisa melonggarkan lagi sehingga aktivitas kita di Venezuela bisa lebih baik lah," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan PT Pertamina (Persero) memiliki lapangan migas dengan potensi sebesar 12 miliar barel di Venezuela. Hal ini diketahui setelah Arifin melakukan kunjungan ke negara tersebut.

Arifin menjelaskan lapangan migas yang berada di Venezuela tersebut merupakan lapangan milik Maurel & Prom yang mayoritas sahamnya telah diakuisisi oleh Pertamina beberapa waktu lalu.

"Pertamina kan mengambil alih sahamnya Maurel & Prom. Maurel & Prom itu punya lapangan di Venezuela dulu diambil bekasnya Shell nah itu ada potensi 12 miliar barel. Jadi sekarang jangan sampai aset itu tidak termanfaatkan," kata Arifin ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (2/2/2024).

Sebagai informasi, Kementerian ESDM bersama Kementerian Perminyakan Venezuela melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU (Memorandum of Understanding) dalam rangka peningkatan kerja sama bilateral di bidang minyak dan gas bumi (migas) serta peningkatan investasi kedua negara.

Penandatanganan tersebut dilakukan Menteri ESDM RI Arifin Tasrif bersama Menteri Perminyakan Venezuela Pedo Rafael Tellechea di Kantor Pusat Petróleos de Venezuela, S.A (PDVSA) di La Campiña.

"Indonesia ingin meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi dengan Venezuela, yang juga dapat meningkatkan Kerja Sama Selatan-Selatan. Energi memiliki peran penting dalam meningkatkan perekonomian. Oleh karena itu, kami mencatat bahwa kedua negara dapat berbagi peluang bisnis yang memungkinkan di sektor energi, terutama di bidang minyak dan gas," kata Arifin di Caracas, Venezuela, dalam keterangan resmi, dikutip Senin (29/1/2024).

Lebih detail, nota kesepahaman yang diteken kedua negara itu mencakup kerja sama bisnis hulu migas antar kedua negara, penerapan peningkatan perolehan minyak tahap lanjut (enhanced oil recovery).

Adapun kerja sama juga akan dilakukan dalam hal pengembangan dan penerapan teknologi serta praktik terbaik untuk mengurangi dampak lingkungan di bidang energi, penyimpanan dan penangkapan karbon dan pengurangan gas suar bakar, serta bidang-bidang usaha yang disepakati oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan/atau swasta dari para pihak tanpa merugikan atau menyesuaikan dengan kontrak, perjanjian, dan lainnya yang ada.

Dengan payung perjanjian antar kedua negara tersebut, Pertamina melalui Pertamina International EP (PIEP) diharapkan bisa menjajaki peluang dalam mengakuisisi blok-blok migas baru Venezuela. Hal itu juga untuk menguatkan eksistensi PIEP yang telah berinvestasi di Venezuela melalui perusahaan Maurel et Prom (M&P).

Selain itu, Menteri Perminyakan Venezuela Pedo Rafael Tellechea, yang juga menjabat sebagai Presiden Petroleos de Venezuela (PDVSA), menggarisbawahi bahwa perjanjian strategis ini akan meningkatkan prospek negara Amerika Selatan ini di pasar Asia.

Saat ini Venezuela sedang mendapat pencabutan sanksi dari Amerika Serikat dalam hal perdagangan Minyak selama enam bulan. Oleh karena itu penandatanganan MoU ini diharapkan dapat meningkatkan hubungan perdagangan Indonesia dan Venezuela.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video; Pertamina Gelar Sekolah Energi Berdikari di Bali

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular