
Pilpres Minggir Dulu, "Kiamat" Minyak Terjadi di 2025

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah peringatan baru melanda pasar minyak dunia. Pasar bahan bakar itu diprediksi akan menghadapi kekurangan pasokan pada akhir tahun 2025 karena dunia gagal mengganti cadangan minyak mentah saat ini dengan cukup cepat.
CEO Occidental Vicki Hollub mengatakan 97% minyak yang diproduksi saat ini ditemukan pada abad ke-20. Dunia hanya mengganti kurang dari 50% minyak mentah yang diproduksi selama dekade terakhir.
"Sekarang kita berada dalam situasi di mana dalam beberapa tahun kita akan kekurangan pasokan," katanya dikutip CNBC International, Selasa (6/2/2024).
Untuk saat ini, pasar mengalami kelebihan pasokan, sehingga harga minyak tetap rendah meski sedang terjadi konflik di Timur Tengah. Amerika Serikat (AS), Brasil, Kanada, dan Guyana telah memproduksi minyak dalam jumlah besar seiring melambatnya permintaan di tengah melemahnya perekonomian China.
Namun, Hollub menjelaskan prospek penawaran dan permintaan akan berubah pada akhir tahun 2025. Menurutnya, akan terjadi masalah pasokan jangka panjang.
"Pasar sedang tidak seimbang saat ini, tapi sekali lagi, ini adalah masalah permintaan jangka pendek," tambah Hollub.
OPEC memperkirakan permintaan minyak global akan tumbuh sebesar 1,8 juta barel per hari pada tahun 2025 karena ekonomi China yang solid. Perkiraan tersebut menyiratkan defisit pasokan kecuali OPEC menghentikan pengurangan produksi saat ini dan meningkatkan produksinya sendiri.
Minyak berjangka West Texas Intermediate dan Brent pada akhir tahun 2023 turun lebih dari 10%. Ini karena rekor produksi di AS dan melemahnya ekonomi di China telah membebani harga.
Minyak mentah AS dan patokan global naik lebih dari 1% sepanjang tahun ini. WTI pada hari Senin menetap di US$ 72,78 (Rp 1,144 juta) per barel dan Brent di US$ 77,99 (Rp 1,226 juta) per barel.
"Occidental memperkirakan WTI rata-rata berada di kisaran US$ 80 (Rp 1,257 juta) per barrel pada tahun 2024," jelas Hollub lagi.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alamak, 5 Tahun ke Depan Produksi Minyak RI Diramal Makin Anjlok!
