Marine and Fisheries Forum

Trenggono Transformasi Perikanan Budidaya, Tambak Disulap Jadi Modern

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
Selasa, 06/02/2024 12:45 WIB
Foto: Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melakukan panen raya siklus 1 di tambak Budidaya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) Kebumen, Jawa Tengah pada hari ini, Senin (26/6/2023). (CNBC Indonesia/Martyasari)

Jakarta, CNBC Indonesia - Selain memaksimalkan sektor perikanan tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga tengah menggenjot perikanan budi daya. Salah satu jurus yang dipakai adalah dengan membangun tambak budidaya berbasis kawasan.

"Untuk memenuhi ketersediaan protein dengan tidak mengurangi stok ikan di laut, KKP akan mendorong sektor perikanan budi daya menjadi prime mover untuk penyediaan kebutuhan ikan konsumsi," ungkap Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono di Indonesia Marine and Fisheries Business Forum 2024 di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (5/2/2024).

KKP sudah membangun tambak budidaya berbasis kawasan salah satunya adalah di Kebumen, Jawa Tengah untuk komoditas udang dengan nama tambak budidaya udang berbasis kawasan (BUBK). BUBK Kebumen merupakan tambak udang modern terbesar di Indonesia dengan luasan lahan potensial mencapai 100 hektare.


Trenggono menjelaskan kegiatan budi daya di BUBK Kebumen seluruhnya menggunakan teknologi intensif dengan produktivitas mencapai 40 ton per hektare per siklus. Angka tersebut jauh dari rata-rata produktivitas tambak udang tradisional di kisaran 0,6 ton per hektare. Hasil panen 40 ton per hektare itu pun sudah sesuai dengan best practice budidaya udang modern saat ini.

"Strateginya yaitu melalui pembangunan modeling di lima komoditas yang bernilai komoditas tinggi yaitu udang, rumput laut, tilapia, lobster dan kepiting," ucapnya.

Foto: Menteri Perikanan dan kelautan RI, Sakti Wahyu Trenggono saat memberikan pemaparan dalam diskusi panel Indonesia Marine And Fisheries Business Forum 2024, di Fairmont Jakarta, pada Senin (5/2/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Menteri Perikanan dan kelautan RI, Sakti Wahyu Trenggono saat memberikan pemaparan dalam diskusi panel Indonesia Marine And Fisheries Business Forum 2024, di Fairmont Jakarta, pada Senin (5/2/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Kembali ke BUBK Kebumen, dalam presentasinya Trenggono memaparkan tambak tersebut menggunakan teknologi intensif memiliki ciri di antaranya padat tebar tinggi, memiliki sistem pengairan yang baik menggunakan perangkat seperti kincir dan blower, hingga susunan petak tambak dibangun teratur menggunakan terpal berkualitas tinggi.

BUBK Kebumen menjadi percontohan tambak udang modern berbasis kawasan yang mengedepankan keseimbangan ekologi. Saat ini terdapat 149 petak tambak dengan ukuran 1.600 m2 per petaknya.

Tambak modern itu dilengkapi sejumlah infrastruktur utama di antaranya water intake, tandon, petak pemeliharaan, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), laboratorium uji kualitas air dan kesehatan ikan, gedung kantor, gudang pakan, gudang sarana produksi, mess operator hingga bangunan pascapanen.

Lalu ada fasilitas intake, outlet, tanton, hingga IPAL untuk memastikan air yang diambil dari laut dan yang dikeluarkan lagi ke laut kualitasnya tetap baik. Di IPAL misalnya ada berbagai treatment, mulai dari pengendapan, oksigenisasi supaya kembali normal, PH-nya normal, dan secara fisika juga kembali normal sehingga pada saat dilepas sama seperti sedia kala dan tidak merusak lingkungan.

Menurut Trenggono model seperti ini akan diperluas bukan hanya pada udang tetapi juga komoditas perikanan budi daya lainnya di berbagai wilayah di Indonesia.

"Modeling budi daya yang telah dibangun yaitu budi daya udang berbasis kawasan di kebumen, budi daya nila salin di Karawang, budi daya rumput laut di Wakatobi, dan budi daya lobster di Batam. KKP juga berencana membangun tambak udang modern di Waingapu NTT dengan nilai investasi Rp7,8 triliun," tandasnya.


(wur/wur)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Trenggono Bicara Soal Illegal Fishing & Pengelolaan Pulau Kecil