Ekonomi Global Melambat, RI Akhirnya Kena Getahnya

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Senin, 05/02/2024 13:50 WIB
Foto: Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti. (Tangkapan layar Youtube BPS RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perekonomian Indonesia sepanjang 2023 mampu tumbuh positif sebesar 5,05% secara tahunan (year on year/yoy). Penopang utama dari pertumbuhan ini adalah konsumsi yang tumbuh 4,47%.

Dari laporan Badan Pusat Statistik (BPS) hampir semua komponen pengeluaran mengalami pertumbuhan positif. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi tumbuh 5,02% didorong oleh pertumbuhan semua sektor.

Kemudian, ekspor juga tercatat tumbuh 1,64% dan konsumsi pemerintah meningkat 2,81% serta konsumsi LNPRT 18,11%. Sayangnya, hanya impor yang mengalami kontraksi sebesar -0,15%.


Plt Kepala BPS Amalia A. Widyasanti menuturkan pertumbuhan ekonomi global tumbuh melambat dibandingkan tahun sebelumnya.

"Perekonomian global yang melambat jadi salah satu faktor perlambatan ekonomi Indonesia tapi tentunya perlambatan yang relatif masih terjaga," kata Amalia, dalam rilis BRS BPS, Senin (5/2/2024).

Dia pun menegaskan bahwa ekonomi Indonesia masih tetap solid dan tumbuh terjaga kisaran 5,05%. Menurut, hal ini patut dibanggakan.

Sebelumnya, BPS mencatat impor Indonesia selama 2023 alami penurunan sebesar 6,55% menjadi US$ 221,89 miliar. Pada 2022, impor Indonesia mencapai US$237,45 miliar.

Realisasi impor tersebut meliputi minyak dan gas bumi (migas) yang sebesar US$ 35,83 miliar atau turun 11,35%. Sementara itu, non migas turun 5,57% menjadi US$ 186,06 miliar.

Foto: Rilis BPS 5 Februari 2024. (Tangkapan Layar Youtube BPS Statistics)
Rilis BPS 5 Februari 2024. (Tangkapan Layar Youtube BPS Statistics)

(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Surplus Neraca Dagang RI April 2025 Susut, Tersisa USD 150 Juta