FOTO Internasional

Makin Panas! Ini Potret AS - Inggris Suplai Jet Tempur Ke Laut Merah

Reuters, CNBC Indonesia
Minggu, 04/02/2024 21:20 WIB

Militer AS dan sekutunya terus kirimkan jet tempur untuk mengantisipasi serangan yang dilakukan kelompok Houthi di Laut Merah.

1/7 Sebuah jet tempur diluncurkan dari kapal induk Angkatan Laut AS USS Dwight D. Eisenhower selama serangan terhadap apa yang oleh militer AS digambarkan sebagai sasaran militer Houthi di Yaman, 3 Februari 2024. (U.S. Navy/Mass Communication Specialist 3rd Class Janae Chambers/Handout via REUTERS)

Sebuah rekaman menunjukkan pesawat pengebom B-1 diluncurkan dari kapal induk Angkatan Laut AS USS Dwight D. Eisenhower di Texas pada Sabtu, (3/2/2024) untuk mendukung Komando Pusat AS dalam serangan jarak jauh terhadap sasaran militer kelompok Houthi di Yaman. (U.S. Navy/Mass Communication Specialist 3rd Class Janae Chambers/Handout via REUTERS)

2/7 Sebuah jet tempur diluncurkan dari kapal induk Angkatan Laut AS USS Dwight D. Eisenhower selama serangan terhadap apa yang oleh militer AS digambarkan sebagai sasaran militer Houthi di Yaman, 3 Februari 2024. (U.S. Navy/Mass Communication Specialist 3rd Class Janae Chambers/Handout via REUTERS)

Kelompok Houthi, yang menguasai wilayah terpadat di Yaman, menyatakan bahwa serangan mereka merupakan bentuk solidaritas terhadap warga Palestina selama serangan Israel terhadap Gaza. (Tangkapan Video Reuters/DVIDS)

3/7 Sebuah jet tempur diluncurkan dari kapal induk Angkatan Laut AS USS Dwight D. Eisenhower selama serangan terhadap apa yang oleh militer AS digambarkan sebagai sasaran militer Houthi di Yaman, 3 Februari 2024. (U.S. Navy/Mass Communication Specialist 3rd Class Janae Chambers/Handout via REUTERS)

Namun, AS dan sekutunya menganggap kelompok Houthi sebagai ancaman terhadap perdagangan global dan menilai bahwa mereka tidak membedakan sasaran terutama di wilayah Laut Merah. (Tangkapan Video Reuters/DVIDS)

4/7 Sebuah jet tempur diluncurkan dari kapal induk Angkatan Laut AS USS Dwight D. Eisenhower selama serangan terhadap apa yang oleh militer AS digambarkan sebagai sasaran militer Houthi di Yaman, 3 Februari 2024. (U.S. Navy/Mass Communication Specialist 3rd Class Janae Chambers/Handout via REUTERS)

Serangan ini terjadi sebagai bagian dari operasi besar AS dan Inggris yang diluncurkan sebagai respons terhadap serangan mematikan terhadap pasukan Amerika akhir pekan sebelumnya. (Tangkapan Video Reuters/DVIDS)

5/7 Sebuah jet tempur diluncurkan dari kapal induk Angkatan Laut AS USS Dwight D. Eisenhower selama serangan terhadap apa yang oleh militer AS digambarkan sebagai sasaran militer Houthi di Yaman, 3 Februari 2024. (U.S. Navy/Mass Communication Specialist 3rd Class Janae Chambers/Handout via REUTERS)

Operasi ini menargetkan 36 sasaran yang terkait dengan kelompok-kelompok yang diduga memiliki keterkaitan dengan Iran. (U.S. Navy/Mass Communication Specialist 3rd Class Janae Chambers/Handout via REUTERS)

6/7 Sebuah jet tempur diluncurkan dari kapal induk Angkatan Laut AS USS Dwight D. Eisenhower selama serangan terhadap apa yang oleh militer AS digambarkan sebagai sasaran militer Houthi di Yaman, 3 Februari 2024. (U.S. Navy/Mass Communication Specialist 3rd Class Janae Chambers/Handout via REUTERS)

Bukan hanya dari udara, serangan darat Tomahawk (TLAM) meluncurkan rudal dari kapal Arleigh Burke Angkatan Laut AS USS Gravely. Meskipun AS telah melakukan lebih dari selusin serangan terhadap sasaran Houthi dalam beberapa minggu terakhir, tak mempengaruhi kelompok ini terus melancarkan serangannya. (U.S. Central Command/Handout via REUTERS)

7/7 Sebuah jet tempur diluncurkan dari kapal induk Angkatan Laut AS USS Dwight D. Eisenhower selama serangan terhadap apa yang oleh militer AS digambarkan sebagai sasaran militer Houthi di Yaman, 3 Februari 2024. (U.S. Navy/Mass Communication Specialist 3rd Class Janae Chambers/Handout via REUTERS)

Meski begitu, AS bersama dengan Inggris tetap bertekad untuk menghentikan aksi kelompok Houthi yang dianggap sebagai ancaman serius terhadap keamanan dan stabilitas regional. (Tangkapan Video Reuters/DVIDS)