Internasional

Perang Gaza Melebar! AS Bom Milisi Houthi, 10 Tewas

sef, CNBC Indonesia
01 January 2024 09:02
Pejuang Houthi mengambil posisi di dek kapal kargo Galaxy Leader di Laut Merah dalam foto yang dirilis 20 November 2023. (Houthi Military Media/Handout via REUTERS)
Foto: Pejuang Houthi (via REUTERS/HOUTHI MILITARY MEDIA)

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) dilaporkan menembaki kelompok Houthi, Minggu waktu setempat. Setidaknya 10 pasukan milisi proksi Iran itu tewas.

Mengutip AFP, Senin (1/1/2024), helikopter Angkatan Laut AS melakukan operasi saat pejuang Houthi menaiki kapal kargo di lepas pantai Yaman. Sebelumnya Houthi memang menargetkan sejumlah kapal yang diduga akan berlabuh dan milik Israel, sebagai tanda protes atas serangan Tel Aviv ke Gaza, Palestina.

Insiden di Laut Merah ini menandai eskalasi maut AS sejak negeri itu membentuk satuan tugas angkatan laut multinasional pada awal Desember untuk melindungi jalur pelayaran penting tersebut. Dilaporkan serangan Houthi yang berulang kali, termasuk dengan menembakkan drone dan rudal telah menghentikan aktivitas pelayaran di jalur yang mendukung 12% perdagangan global itu.

Dalam pernyataannya, Komando Pusat AS mengatakan angkatan laut menanggapi panggilan darurat dari Maersk Hangzhou, sebuah kapal kontainer milik Denmark yang dilaporkan diserang untuk kedua kalinya dalam 24 jam saat transit di Laut Merah. Kapal itu sebelumnya menjadi sasaran dua rudal balistik anti-kapal.

"Satu ditembak jatuh oleh militer AS dan satu lagi menghantam Maersk Hangzhou," katanya.

Kelompok Huthi kemudian disebut menembaki helikopter AS, yang kemudian melakukan pembalasan. AS menenggelamkan tiga dari empat perahu kecil yang datang dalam jarak 20 meter dari kapal.

"Awak ketiga kapal tersebut tewas sementara kapal keempat melarikan diri dari daerah tersebut," tambahnya.

Sementara itu, juru bicara militer Huthi Yahya Saree mengkonfirmasi, dalam sebuah pernyataan di X, bahwa 10 anggota angkatan laut kelompok itu "tewas atau hilang" dalam serangan AS. Saree mengatakan kembali bahwa Maersk diserang sebagai bagian dari kampanye pemberontak untuk menghentikan kapal Israel atau kapal tujuan Israel transit di Laut Merah.

"Angkatan laut Yaman sekali lagi mengingatkan semua negara akan saran kami untuk tidak terlibat dalam rencana Amerika yang bertujuan memicu konflik di Laut Merah," tegasnya seraya mengatakan Houthi bertekad untuk menghadapi setiap agresi terhadap negara dan rakyatnya.

Sebelumnya, Maersk menangguhkan perjalanan kapal-kapalnya melalui Laut Merah selama 48 jam setelah terjadi dua lusin serangan terbaru oleh kelompok Houthi sejak enam minggu terakhir.

Kapal kargo tersebut, yang sedang dalam perjalanan dari Singapura ke Pelabuhan Suez di Mesir, telah mengeluarkan panggilan darurat sebelumnya setelah dihantam oleh rudal Huthi.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas Perang Gaza ke Mana-Mana, AS-Arab Respons Houthi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular