Toyota Beberkan Alasan Mobil Hybrid Lebih Mahal & Harus Disubsidi
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah telah menggelontorkan subsidi untuk mobil listrik jenis battery electric vehicle (BEV), berupa potongan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11% menjadi hanya 1%. Kebijakan ini membuat harga BEV terpangkas hingga Rp 60 jutaan misalnya untuk Hyundai Ioniq 5.
Namun, hanya produsen BEV saja yang menikmati kebijakan ini, yakni Hyundai dan Wuling. Sedangkan beberapa pabrikan Jepang yang memproduksi mobil hybrid tidak mendapat perlakuan serupa. Akibatnya, harga mobil hybrid di Indonesia justru jadi lebih mahal dibandingkan mobil berbahan bakar fosil (BBM).
Direktur Marketing Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmy Suwandi pun menyinggung kebijakan yang bisa mendorong ekosistem mobil hybrid.
"BEV pemerintah sudah support luar biasa banyak. Kita harus pelajari, diskusikan segmen mana, di harga berapa. Tujuan kita bukan hanya oke introduced Hybrid misal A,B,C,D tapi produknya terjual ngga? Kira-kira volumenya gede ngga? Akan diterima pasar apa ngga?," katanya dalam Toyota Media Gathering, Jumat (2/2/2024).
"Jadi kita terus diskusi dengan semua pihak termasuk pemerintah. Kita harap ngga hanya BEV, tapi plug in Hybrid atau Hybrid as a package bisa dijadikan support pemerintah untuk diterima pasar karena semua teknologi ada biayanya," lanjut Anton.
Anton pun membandingkan kebijakan subsidi mobil listrik di Indonesia dengan negara tetangga seperti Thailand. Pemerintah Thailand memberikan subsidi mulai dari 70.000 baht sampai 150.000 baht, setara dengan Rp 32 juta sampai Rp 67 juta. Selain itu, ada juga insentif pajak untuk KLBB, termasuk pengurangan cukai, jalan raya, dan pajak impor.
"Di Thailand produk Hybrid diberikan subsidi, ngga hanya BEV. Yaris cross Hybrid di Thailand harga bahkan sama dengan bensin, jadi akhirnya Toyota Thailand memutuskan ngga perlu menjual yang bensin lagi, hybrid aja fully 100%. Di Indonesia Hybrid lebih mahal dari bensin. Support ini perlu dikembangkan ke depan," kata Anton.
Saat ini, sudah ada beberapa pabrikan Jepang yang sudah merilis mobil hybrid di Indonesia, misalnya Suzuki dengan Ertiga dan XL7 Hybrid. Kemudian Honda lewat CR-V Hybrid dan termasuk Toyota yang sudah memiliki Kijang Innova Zenix HEV, Yaris Cross HEV, dan Corolla Cross HEV.
"Kita confidence tren ini akan berkembang terus tapi untuk masuk ke segmen lebih kompetitif perlu waktu untuk pelajari dan diskusi dengan pemerintah, siapa tau bisa consider untuk mensubsidi," ujar Anton.
(dce)